Kutai Kartanegara
DWP Kukar  Bakti Sosial  Lapas Anak Tenggarong Dharma Wanita Persatuan Kutai Kartanegara Prokom Kukar 
Peringati HUT ke-24, DWP Kukar Gelar Bakti Sosial di Lapas Anak Tenggarong
SELASAR.CO, Tenggarong - Dalam rangka memperingati Hari Ulan Tahun (HUT) ke-24 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kutai Kartanegara (Kukar) mengelar Bhakti Sosial di Lapas Anak Kelas II Tenggarong, pada Jumat (8/13/23).
DWP Kukar juga turut memberikan bingkisan sebagai bentuk kepedulian bagi anak-anak binaan. Selain itu, juga di adakan sosialisasi oleh Mitra DWP Kabupaten Kukar, yaitu seorang psikolog yang bernama Lucy Yulidasari, dengan tema Potensi disi remaja demi exsistensi Aktualisasi.
Pada kesempatan itu, Ketua DWP Kukar, Yulaikah Sunggono juga mengucapkan terimakasih kasih atas kesempatan bersilaturahmi kepada anak-anak binaan di LPKA Tenggarong pada HUT DWP ke- 24.
Ia juga berharap, dengan kunjungan DWP pada kali ini bisa memberikan motivasi dan semangat kepada anak-anak binaan untuk lebih baik dan menata kembali masa depan usai kembali ketengah keluarga dan masyarakat.
“Semoga dengan kehadiran kami ke tengah anak-anak binaan bisa mengobati kerinduan mereka terhadap keluarga terutama ibu” sebutnya.
Berita Terkait
Ia juga turut menyampaikan pesan kepada anak-anak agar tidak usah berkecil hati dengan kondisi yang dialami saat ini, tetapi ini menjadi motivasi untuk mengembangkan diri lewat program -program yang diberikan di LPKA Tenggarong. Sehingga, pada saat kembali ditengah masyatakat bisa memberikan yang terbaik.
Ia juga meminta kepada anak-anak agar terus mendoakan orangtuanya, karena doa orang tua tak pernah putus untuk anaknya dan tidak mungkin seorang ibu berdoa yang tidak baik.
Selain itu, ia juga meminta agar anak-anak binaan terus mengembangkan diri dan mengali potensi diri. Sehingga, saat bebas nanti bisa siap dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala Lapas kelas II Tenggarong, Husni Thamrin, mengucapkan terimakasih kepada DWP Kukar yang telah berkunjung dalam rangka peringatan HUT DWP ke-24. Ia berharap kegiatan ini bisa terus berlangsung kedepannya.
Ia menyebut,bahwa anak-anak binaan yang ada bukan hanya berasal dari Tenggarong saja, tetapi dari seluruh wilayah Kalimantan Timur (Kaltim). Dijelaskanya pula, bahwa saat ini status dari LPKA bukan lagi di wilayah Samarinda tetapi sudah masuk wilayah Kutai Kartanegara dan nomenklaturnya sudah berubah.
Selain itu, Husni juga menerangkan bahwa anak-anak yang berada disini minimal berusia 14 tahun dan maksimal kurang dari 18 tahun. Mereka diberikan pelatihan berupa kerajinan menganyam, mengukir, sablon, potong rambut hingga Barista yang kerjasama dengan kelompok masyarakat.
"Anak-anak binaan juga dijaga kesehatannya dan di dampingi oleh Konseling dan juga mereka bisa berkomunikasi dengan keluarga dengan vcall dengan orangtuanya," pungkasnya.
Penulis: Juliansyah
Editor: Awan