Ekobis

Inflasi Kaltim Mei 2024 BI Kaltim Inflasi Kaltim  angka inflasi Kaltim budi widihartanto Kepala BI Kaltim 

BI Kaltim: Harga Holtikultura dan Telur Ayam Ras Tahan Laju Inflasi Kaltim di Mei 2024



Kepala Perwakilan Bank Indoensia Kaltim, Budi Widihartanto. (selasar/yoghy)
Kepala Perwakilan Bank Indoensia Kaltim, Budi Widihartanto. (selasar/yoghy)

SELASAR.CO, Samarinda - Tekanan Inflasi di Kalimantan Timur pada Mei 2024 mereda seiring normalnya permintaan masyarakat pasca HBKN Idulfitri. Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 4 kota IHK di Kaltim periode laporan tercatat sebesar 0,19% (mtm) atau 3,29% (yoy), lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, didorong melandainya inflasi kelompok makanan minuman dan tembakau seiring koreksi harga hortikultura, telur ayam ras, dan beras. Di samping itu, terdapat deflasi pada 2 (dua) kelompok Iainnya yaitu kelompok informasi, komunikasi, & jasa keuangan, serta kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga.

Laju Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau mereda yang dipengaruhi Oleh kecukupan pasokan hortikultura seperti tomat, cabai rawit dan bawang putih. Selain itu, komoditas telur ayam ras juga terkoreksi sejalan penurunan permintaan pasca berlalunya momen Idul Fitri. Namun demikian, komoditas daging ayam ras dan ikan layang mendorong inflasi kelompok ini yang tercatat sebesar 0,17%(mtm) atau 2,00%(yoy) dengan andil inflasi sebesar 0,05% (mtm). 

“Peningkatan harga komoditas daging ayam ras dipengaruhi Oleh keterbatasan pasokan terutama di Kabupaten Berau dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Sementara itu, naiknya harga ikan layang/ikan benggol serta beberapa komoditas sayuran (sawi hijau dan kangkung) disebabkan Oleh kondisi cuaca dengan curah hujan yang relatif tinggi,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur (Kaltim), Budi Widihartanto.  

Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa Iainnya juga mendorong inflasi dengan andil 0,05%(mtm), dipicu Oleh apresiasi harga emas perhiasan seiring kenaikan harga emas secara global sebagai dampak ketidakpastian ekonomi global.

Upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus dilakukan untuk menjaga stabilitas inflasi. Guna memastikan ketersediaan pasokan, Pemerintah Kota Samarinda telah mendistribusikan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) di bulan Mei sejumlah 259 Ton beras. Penyaluran beras SPHP juga terus disalurkan ke Kios penyeimbang di Pasar Segiri dan Pasar Merdeka. Selain itu, telah dilaksanakan Kerjasama Antar Daerah (KAD) antara Kabupaten Sidenreng Rappang dan Kabupaten Kutai Barat untuk komoditas beras. Dalam rangka menjaga keterjangkauan harga, pasar murah terus diselenggarakan di Samarinda, Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Kutai Kartanegara. 

“Operasi pasar LPG 3 KG juga dilakukan dengan jumlah distribusi sebanyak 560 tabung pada Kabupaten Penajam Paser Utara. Penguatan komunikasi antar TPID di Provinsi Kaltim juga terus dilakukan melalui rapat koordinasi untuk mengambil langkah konkret dalam pengendalian inflasi serta diskusi pembentukan toko penyeimbang di kab/kota IHK di Kalimantan Timur,” terang Budi. 

Ke depan, TPID Provinsi Kaltim akan terus berkolaborasi dan dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K guna pengendalian inflasi. Melalui inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjadi momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur menuju masyarakat yang lebih sejahtera.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya