Ekobis

Pilkada kaltim pemprov kaltim ekonomi kaltim inflasi kaltim november 2024 inflasi kaltim BI Kaltim budi widihartanto kepala bi kaltim kondisi prekonomian kaltim 

Ekonomi Kaltim Meningkat di Tengah Padatnya MICE dan Kenaikan Harga Emas Dunia



Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur, Budi Widihartanto. (yoghy/selasar)
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur, Budi Widihartanto. (yoghy/selasar)

SELASAR.CO, Samarinda - Perekonomian masyarakat Kalimantan Timur pada bulan November menunjukkan peningkatan signifikan. Hal ini seiring dengan padatnya aktivitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) serta tren kenaikan komoditas emas dunia. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, mengungkapkan bahwa inflasi Kaltim pada periode November 2024 berada pada angka 1,54% (year on year/yoy).
"Kontributor utama inflasi pada periode ini adalah Kelompok Makan, Minum, dan Bakau yang mengalami inflasi sebesar 2,40%. Secara bulanan, Kalimantan Timur mencatat inflasi sebesar 0,08% (month to month/mtm)," ujar Budi dalam konferensi pers yang digelar di Balikpapan.

Inflasi Rendah dan Stabil Dorong Pertumbuhan Konsumsi

Menurut Budi, inflasi yang berada pada posisi rendah dan stabil ini memberikan peluang bagi pertumbuhan konsumsi yang lebih tinggi. "Hal ini dapat menjadi motor penggerak peningkatan aktivitas ekonomi di Kalimantan Timur," tambahnya.
Inflasi Kaltim pada November 2024 utamanya disumbangkan oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil inflasi sebesar 0,04% (mtm). "Inflasi pada kelompok ini disebabkan oleh peningkatan harga komoditas emas perhiasan yang berlanjut seiring kenaikan harga emas dunia," jelas Budi.

Kelompok transportasi juga memberikan andil inflasi sebesar 0,03% (mtm). "Ini seiring dengan peningkatan tarif angkutan udara yang didorong oleh meningkatnya kunjungan ke Kaltim akibat aktivitas MICE menjelang Pilkada dan akhir tahun," ungkapnya.
Kenaikan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga dengan andil sebesar 0,02% (mtm).

Upaya Pengendalian Inflasi Melalui GNPIP

Budi menegaskan bahwa upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus dilakukan oleh TPID se-Kaltim. "Guna memastikan ketersediaan pasokan, kami terus mendorong produksi pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani melalui berbagai program," katanya.
Program-program tersebut antara lain mekanisasi pertanian, bantuan pupuk, serta bantuan sarana dan prasarana kepada kelompok tani di wilayah Kalimantan Timur. "Untuk menjaga keterjangkauan harga, kami melakukan monitoring dan stabilisasi untuk komoditas-komoditas tertentu yang berpotensi menjadi penyumbang inflasi," tambah Budi.

Peningkatan Konektivitas dan Komunikasi Efektif

Dalam rangka kelancaran distribusi, TPID terus mendorong peningkatan kualitas konektivitas antar daerah dan pembangunan jalan tani pada sentra-sentra pangan di Kalimantan Timur. "Kami juga memperkuat komunikasi efektif dengan melakukan rapat koordinasi antar TPID se-Kaltim untuk mengambil langkah konkret," ujar Budi.
High Level Meeting oleh TPID Kutai Timur dan sosialisasi diversifikasi pangan juga dilakukan dalam rangka mendukung penguatan ketahanan pangan, peningkatan kesejahteraan petani, dan keluarga. "Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah," katanya.

Strategi 4K untuk Peningkatan Kesejahteraan dan Aktivitas Ekonomi

Ke depan, TPID Provinsi Kalimantan Timur akan terus berkolaborasi menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi efektif. "Kami juga mendorong strategi yang mendukung peningkatan kesejahteraan dan aktivitas ekonomi di Kalimantan Timur," tutup Budi.
Dengan upaya berkelanjutan ini, diharapkan perekonomian Kalimantan Timur akan terus tumbuh dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya