Kutai Kartanegara
DPRD Kukar Integrasi Pendidikan dan Kesehatan 
DPRD Kukar Dorong Integrasi Pendidikan dan Kesehatan untuk Perkuat SDM
SELASAR.CO, Tenggarong - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar mengambil langkah strategis dengan mendorong integrasi antara program pendidikan dan kesehatan untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) di daerah tersebut.
Peningkatan kualitas SDM tidak bisa hanya bergantung pada sektor pendidikan saja, melainkan harus diiringi dengan pemenuhan gizi sejak usia dini yang optimal.
Ketua Komisi IV DPRD Kukar, Andi Faisal, menegaskan bahwa arah kebijakan pembangunan Kukar ke depan akan memadukan program nasional Presiden Prabowo dengan gagasan lokal yang telah dijalankan semasa Bupati Edi Damansyah.
Bupati Aulia Rahman Basri akan melanjutkan dan memperkuatnya dengan pendekatan yang lebih komprehensif, tidak hanya untuk anak SD, SMP, atau SMA, tapi juga bagi usia dini seperti PAUD, balita, sampai lansia.
Berita Terkait
Salah satu program yang menjadi sorotan adalah penyediaan makan siang bergizi, yang diharapkan dapat meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak usia sekolah dan balita.
DPRD Kukar mendorong agar pelaksanaannya disinergikan dengan jaringan posyandu, PKK, dan puskesmas untuk memastikan efektivitas program.
"Ketika bayi atau balita datang ke posyandu, mereka juga bisa mendapatkan pemenuhan gizi yang cukup. Ini bentuk konkret perhatian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat," ujarnya.
Selain pemenuhan gizi, DPRD juga menekankan pentingnya pengawasan dan pendampingan yang ketat. Setiap pelaksana program perlu mendapat bimbingan tenaga kesehatan dan kader PKK agar bantuan yang diberikan tepat sasaran.
Kolaborasi antar-organisasi perangkat daerah (OPD) menjadi kunci keberhasilan kebijakan tersebut.
Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) telah menyiapkan rencana anggaran untuk mendukung pelaksanaan program ini.
"Teman-teman dari Dinkes dan DPMD sudah menyusun rancangannya. Sekarang tinggal bagaimana pelaksanaannya diarahkan agar tepat sasaran," sebutnya.
Menurutnya, program makan bergizi bukan hanya langkah pencegahan stunting, tetapi juga investasi jangka panjang dalam peningkatan kualitas SDM Kukar. Dengan gizi yang baik, anak-anak akan tumbuh lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing.
"Kalau gizi dan pendidikan ditangani bersamaan, hasilnya pasti lebih maksimal. Kita tidak hanya bicara angka, tapi soal generasi penerus Kukar yang unggul," ucapnya.
Program integratif tersebut diharapkan mulai berjalan penuh pada 2026, seiring pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang baru.
Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

