Ragam

Borneo Cantata Malaysian Choral Eisteddfod 2025 Grand Prix Winner Malaysian Choral Eisteddfod  Paduan Suara 

Borneo Cantata Borong Dua Emas dan Grand Prix Winner di Malaysian Choral Eisteddfod 2025



SELASAR.CO, Kuala Lumpur – Sorak kemenangan pecah di panggung megah Dewan Filharmonik Petronas, Kuala Lumpur, malam itu. Lampu-lampu panggung menyorot wajah-wajah lega anggota Borneo Cantata yang berdiri berjejer dengan balutan kostum kuning dan hijau khas Kalimantan. Nama mereka baru saja diumumkan sebagai Grand Prix Winner Malaysian Choral Eisteddfod (MCE) 2025.

Ajang bergengsi yang digelar oleh Young Choral Academy itu berlangsung 5–9 November, diikuti lebih dari 160 peserta dari enam negara Asia. Dari Malaysia hingga Korea Selatan, setiap paduan suara menampilkan harmoni terbaiknya. Borneo Cantata, sanggar independen asal Samarinda, menjadi satu dari tiga wakil Indonesia yang berhasil menembus babak Grand Prix Round bersama enam peserta dari Malaysia.

Di babak awal, mereka meraih dua gelar juara: kategori Mixed Choir dan Folk & Indigenous Music. Lagu O Magnum Mysterium karya Kevin Memley dan Haya! karya Karin Rehnqvist membawa mereka pada nilai 91,28 dan predikat Gold A Diploma. Sementara pada kategori musik rakyat, Mana Lolo Banda ciptaan Arga Rakasiwi dan Leleng karya Fero Aldiansya Stefanus mengantarkan nilai 90,25—juga Gold A Diploma.

Ketika pengumuman pemenang Grand Prix dibacakan pada 9 November, tepuk tangan bergemuruh. Suara gemerincing logam trofi menjadi tanda sah kemenangan. “Terima kasih banyak untuk semua dukungan kepada keluarga besar BC. Support dana dan doanya sungguh besar manfaatnya buat kami,” kata Wilma Toding, manajer Borneo Cantata, sesaat setelah menerima penghargaan.

Tim beranggotakan sekitar 45 orang itu berangkat secara swadaya. Dukungan datang dari banyak pihak—pejabat, pengusaha, jemaat, hingga donatur individu—yang ikut menopang langkah mereka. Di balik suara yang berpadu di panggung, ada kerja keras dua konduktor: Roby Yolis Pata’dungan dan Agustinus Bambang Jusana, yang memimpin latihan berbulan-bulan sebelum keberangkatan.

Bagi Borneo Cantata, kemenangan di Malaysia bukan sekadar gelar baru. Sejak berdiri pada April 2008, mereka telah menempuh perjalanan panjang: tampil di World Choir Games 2012 di Cincinnati, Ohio, hingga Internationaler Chorwettbewerb 2016 di Spittal an der Drau, Austria. Tahun ini, mereka juga menjadi Grand Champion di Nusantara International Choral Folk Festival (NICFF) di Ibu Kota Nusantara.

Kini, trofi MCE 2025 menambah deretan penghargaan mereka. Selain hadiah uang tunai MYR 10.000, Borneo Cantata berhak tampil di Asia Choral Grand Prix 2026 di Korea Selatan pada 26 Februari–2 Maret mendatang. Di sana, paduan suara asal Samarinda ini akan kembali mewakili Indonesia di panggung Asia, membawa harmoni yang lahir dari semangat kolektif dan kerja sunyi para penyanyi di tanah Borneo. (*)

Penulis: Redaksi Selasar
Editor: Awan

Berita Lainnya