Kutai Kartanegara

kabut asap  Kabut Asap di Samarinda kemarau kaltim 

Gubernur Tinjau Karhutla di Kaltim, Terparah di Kukar dan Kutim



Salah satu lokasi karhutla yang ada di Kaltim/foto: Biro Humas Setprov Kaltim
Salah satu lokasi karhutla yang ada di Kaltim/foto: Biro Humas Setprov Kaltim

SELASAR.CO, Samarinda – Gubernur Kaltim, Isran Noor bersama Kapolda Kaltim, Irjen Pol Priyo Widyanto, dan Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Subiyanto, meninjau langsung titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kalimantan Timur. Tinjauan lapangan menggunakan helikopter berangkat dari Bandara APT Pranoto Samarinda.

Dari hasil tinjauan, Isran mengakui ada sejumlah titik api di Kecamatan Tabang, Kutai Kartanegara dan Kecamatan Muara Ancalong, Kutai Timur. Pantauan dari udara, ketinggian kabut asap akibat karhutla mencapai 7.000 kaki. "Memang dari hasil tinjauan ada titik api di wilayah Tabang dan sebagian Kutai Timur. Yang cukup pekat berada di wilayah Kukar,” kata Isran.

Terkait upaya pemadaman, Isran menyampaikan pemprov bersama TNI dan Polri tengah berupaya memadamkan api di lapangan, yang sebagian besar merupakan lahan gambut.

Terkait faktor kesengajaan, Isran mengakui ada sebagian oknum yang dengan sengaja membakar lahan untuk kepentingan tertentu. Namun ada juga kebakaran yang disebabkan oleh alam. "Untuk kebakaran yang dekat dengan permukiman warga, memang dicurigai ada keterlibatan tangan manusia, tapi di wilayah yang jauh dari permukiman, bisa dipastikan bukan karena faktor kesengajaan," jelas Isran.

Disinggung apakah karhutla di Kaltim akan mempengaruhi rencana pemindahan ibu kota negara (IKN), Isran menepis anggapan tersebut. Menurutnya, lokasi IKN posisinya sangat berjauhan dengan lokasi karhutla yang terjadi saat ini. Bahkan hujan lebat yang sempat mengguyur sebagian wilayah Samboja, Balikpapan, dan PPU, bisa mengurangi potensi adanya karhutla di lokasi IKN.

Hingga kini Pemprov Kaltim masih melakukan evaluasi dan penghitungan luasan karhutla yang ada di Kalimantan Timur, sehingga ke depan pemerintah bisa lebih cepat mengambil langkah dan mengantisipasi karhutla di sejumlah wilayah. (sam)

Penulis: Er Riyadi
Editor: Er Riyadi

Berita Lainnya