Ragam

gas air mata efek gas air mata 

Terkena Gas Air Mata, Atasi Dengan Cara Ini



Mahasiswa terkapar akibat sesak nafas terkena gas air mata
Mahasiswa terkapar akibat sesak nafas terkena gas air mata

Samarinda – Aksi unjuk rasa yang terjadi di DPRD Kaltim pada Kamis (26/9/2019), menyebabkan 54 korban cedera dari peserta aksi. Sesak napas akibat terlalu banyak menghirup gas air mata, menjadi keluhan terbanyak saat ditangani petugas medis.

Gas air mata yang ditembakan ke petugas keamanan dari kepolisian yang menjaga ketat Kantor DPRD Kaltim, tidak hanya berdampak pada para demonstran, namun warga yang beraktivitas di Jalan Teuku Umar hingga MT Haryono tak luput dari paparan senyawa gas air mata ini.

Dari kaca mata praktisi kesehatan, dr Syarifah Rahimah mengatakan, ada beberapa efek yang diakibatkan jika terkena gas air mata. Selain membuat kita mengeluarkan air mata, juga menyebabkan rasa perih pada mata, iritasi, batuk-batuk, hidung berair, kaburnya penglihatan, dan sesak napas.

Bahkan, jika terkena gas air mata dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama, bisa saja mengalami gejala muntah-muntah atau diare. Namun masyarakat tidak perlu panik, ada beberapa cara untuk mengatasi efek gas air mata. Di antaranya:

MEMBASUH DENGAN AIR MENGALIR

Membasuh wajah dengan air yang mengalir merupakan satu cara cepat menghilangkan efek gas air mata. Sebab, senyawa aktif yang menempel langsung pada tubuh bisa larut dengan air yang mengalir. Namun, yang perlu diperhatikan yaitu pada saat membasuh wajah jangan bersamaan dengan mengucek mata. Hal ini justru memudahkan kandungan gas air mata itu, seketika masuk ke bagian sensitif mata.

MEMBASUH DENGAN SUSU

Susu memiliki sifat mengikat zat-zat aktif seperti yang terkandung dalam gas air mata. Penggunaan susu ini lebih disarankan untuk membasuh paparan zat yang membuat iritasi pada kulit. Namun, larutan susu ini tidak disarankan digunakan untuk membasuh wajah.

MENJAUHI LOKASI

Kepanikan adannya lontaran gas air mata kerap kali membuat panik. Tak hanya demonstran, masyarakat yang berada di lokasi juga terkadang ikut panik akibat adanya paparan gas air mata ini. Salah satu cara mengatasi agar tidak terpapar langsung gas air mata adalah mejauhi lokasi, dan berlari ke arah yang berlawanan dengan arah angin. 

Menurut lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ini, penggunaan odol pada wajah tidak akan memberikan efek apa-apa. Hanya memberikan rasa dingin pada kelopak mata, namun tidak langsung melindungi bagian mata kita. "Kalau pakai odol, justru lebih bahaya. Bisa-bisa mata kita iritasi karena terkena odol langsung," ungkap dr Syarifah Rahimah.

Daripada menggunakan odol, Kabid Penyuluhan dan Penggerakan DPPKB Samarinda ini, justru menyarankan penggunaan kaca mata atau pelindung mata lainnya, guna menghalangi zat kandungan gas tersebut tidak langsung terkena mata. Selain itu, warga juga diminta untuk membekali diri dengan handuk kecil bercampur rendaman jus lemon atau cuka. Handuk kecil berlarutan lemon itu cukup efektif digunakan untuk menutup hidung dan mulut dari kepulan asap gas air mata. Utamanya bagi masyarakat yang beraktivitas di dekat lokasi aksi, seperti jurnalis dan tim medis yang sedang melakukan tugasnya. 

Penulis: Sammy Laurens
Editor: Er Riyadi

Berita Lainnya