Ekobis
tol balsam 
Menanti Magis Tol Balsam untuk Pertumbuhan Ekonomi Kaltim
SELASAR.CO, Samarinda – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah berupaya menyelesaikan proyek pembangunan tol Balikpapan-Samarinda. Tol Balsam merupakan jalan tol pertama di pulau Kalimantan. Tol ini akan mendukung konektivitas untuk pembangunan ibu kota negara baru yakni melintasi Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara. Jalan tol sepanjang 99,34 Km ini pada awal September, pembangunannya telah mencapai 97 persen dan ditargetkan rampung pada akhir Oktober 2019.
Aji Sofyan Effendi, ekonom dari Universitas Mulawarman menyebut, dengan beroperasinya jalan bebas hambatan ini, diprediksi akan berefek pada peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kaltim. Selama ini 37,5 persen harga pokok produksi yang dijual kepada masyarakat, itu berasal ongkos transportasi.
“Artinya apa? Harga seseorang menentukan suatu produk tergantung pada harga distribusi, logistik, dan transportasi. Jalan tol itu mengefektifkan dan memurahkan harga pokok produksi atas ongkos produksi menjadi lebih rendah,” ujarnya.
Ketua Pusat Kajian Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah Universitas Mulawarman (Unmul) ini juga menilai, efek selanjutnya yang akan dirasakan setelah harga pokok produksi menjadi lebih murah, maka akan turut berdampak pada turunnya harga barang. Hal ini kemudian akan secara otomatis berdampak pada peningkatan volume barang yang terjual dan naiknya margin profit (keuntungan) yang lebih besar pula.
“Hal ini dengan catatan masuk melalui jalan tol itu lebih murah daripada menggunakan jalan yang ada sekarang. Dari perkiraan saya, untuk satu kendaraan jenis Kijang membutuhkan biaya 400 ribu jika melewati jalan yang sudah ada. Sehingga biaya yang harus dikeluarkan jika melalui tol, harusnya lebih kecil dari pada itu,” jelasnya.
Tidak hanya di sisi ekonomi mikro, Ketua Pusat Studi ASEAN ini juga memperkirakan perbaikan ekonomi makro juga akan terjadi. Hal ini didorong dengan semakin membaiknya sektor ekonomi mikro, maka akan terjadi penyerapan tenaga kerja baru dari sektor usaha menengah. Hal ini dilatarbelakangi meningkatnya margin profit sehingga mendorong pengusaha untuk memperbesar skala usahanya. “Efeknya pengangguran berkurang, angka kemiskinan berkurang, dan pertumbuhan ekonomi tinggi," imbuhnya.
Kaltim juga baru-baru ini diumumkan sebagai lokasi ibu kota negara (IKN) baru menggantikan DKI Jakarta. Hal ini pun akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Kaltim, yang selama ini hanya bertumpu pada hasil alam seperti migas dan pertambangan. Sektor konsumsi diperkirakan akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Kaltim yang akan datang, setelah sekitar 1,5 juta penduduk akan berpindah ke Bumi Etam.
“Makanya saya memprediksi saat kaltim menjadi IKN pertumbuhan ekonominya yang awalnya berkisar 4 persen, dapat naik hingga 7 persen,” ungkapnya.
Perbaikan ekonomi pun akan ditandai dengan peningkatan daya beli masyarakat. Mengukur peningkatan penjualan kendaraan saat ini masih menjadi salah satu cara termudah mengetahui tingkat kondisi perekonomian, di samping penjualan rumah dan retail.
Ditemui di sela kesibukannya, Yodiyanto, selaku Kepala Cabang Astra Daihatsu Samarinda mengungkapkan, proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda yang segera beroperasi akhir Oktober 2019 ini dan memindahan ibu kota negara (IKN) ke Kaltim, disebut bakal menyerap produk otomotif, bahkan meningkatkan pasarnya.
Pangsa mobil Low Cost Green Car (LCGC) yang dikenal dengan mobil murah bakal punya potensi besar diburu masyarakat. "Bagi kami yang bermain di otomotif, begitu ada infrastruktur pasti ada peluang. Ditambah lagi IKN pindah ke Kaltim. Artinya ada akses yang lebih baik," ujarnya.
Tidak mau melepas momentum, pabrikan mobil asal Jepang ini juga baru-baru ini melaunching produk satu lagi pembaruan dari varian LCGC New Daihatsu Sigra. Bukan tanpa alasan, selain karena adanya momentum pasar, penjualan LCGC yang diluncurkan pertama kali pada 2016 ini juga dinilai selalu meningkat.
"Sejak dilaunching 2016, sudah 150 ribu unit terjual. Di Kaltim, penjualan per bulan berkisar 138 unit," paparnya.
Berita Terkait
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Er Riyadi