Ragam
film joker 
Film Joker Mengagumkan, Ini Pujian dari Sutradara Indonesia
SELASAR.CO - Film Joker yang dibintangi Joaquin Phoenix telah tayang di bioskop pada 2 Oktober 2019. Film garapan Todd Phillips saat ini menjadi perbincangan banyak orang termasuk para sineas Indonesia.
Para sutradara tanah air seperti Fajar Bustomi dan Joko Anwar menilai Joker adalah film mengagumkan.
Fajar Bustomi, sutradara film Dilan 1991, menilai jalan cerita Joker sangat sosial dan menyentuh penonton sesuai realitas. Meski banyak film sosial semacam itu sebelumnya, namun belum ada yanh sehebat Joaquin Phoenix dalam memerankannya.
“Secara pesan, sutradaranya sangat membuat suguhan yang realis dan sesuai dengan kenyataan sekarang. Bahwa semua manusia sejatinya dilahirkan sama baik tapi karena bully-an bisa mengubah sifat seseorang. Ini sosial banget, bagus banget,” kata Fajar, dikutip dari JawaPos.com.
Menurutnya, aksi Joaquin Phoenix mampu men-deliver perannya dengan sangat mengesankan. Sehingga membuat semua penonton terbawa alurnya.
“Film itu dibuat dengan emosi kita sudah dibangun dari awal cerita sehingga penonton bisa simpatik pada Joker. Ini film yang keren mengambil sudut pandang yang berbeda dari Batman, dari sudut pandang Joker,” jelasnya.
Dan secara teknis serta sinematografi, Fajar menilai komposisi pengambilan gambar di film Joker menyuguhkan tampilan yang berbeda dari film Hollywood lainnya yang biasanya terlalu rumit dengan segala ornamennya. Namun, pada film Joker, menurut Fajar pengambilan gambar dibuat lebih simpel dan organik.
“Saya suka banget ya, berbeda dengan film Hollywood pada umumnya yang biasanya secara teknis susah diikuti oleh para film maker di Indonesia. Tapi di film Joker sangat organik sekali. Dan itu kalau dilakukan sutradara Indonesia masih bisa kejar itu. Dan bujetnya enggak sebesar film Hollywood lainnya meski masih di bawah Rp 1 triliun, di Indonesia itu gede banget. Tapi Joker membuktikan dia adalah film yang menawarkan rasa,” tegas Fajar
Penghargaan film bergengsi Oscar akan digelar pada Februari 2020. Film Joker didorong supaya masuk nominasi Oscar. Menurut Fajar, peran Joaquin Phoenix memang luar biasa dan sangat pantas masuk nominasi Oscar.
“Phoenix luar biasa sekali, tanpa cela. Sangat natural dan realis apalagi saat adegan di bus ketika dia dianggap mengganggu seorang anak kecil dan kemudian tindakannya dimarahi ibunya. Itu bagus banget. Itu dalam sekali, masuk, dan menusuk banget ke penonton,” katanya sambil tertawa.
Fajar menegaskan selain ramainya pro-kontra film ini bukan untuk anak-anak tetapi khusus dewasa, tetap saja peran Phoenix wajib dipuji dan masuk nominasi Oscar. Dia menilai, sebuah film yang sukses didukung oleh sebuah tim yang baik dengan kerja yang solid.
“Film ini saya rasa memang untuk dewasa dari semua adegannya, enggak cocok untuk anak-anak. Ya, meskipun para orang tua tetap ingin mengajak anaknya untuk berdiskusi, tetapi saya rasa ini enggak cocok untuk anak-anak. Meski begitu, secara keseluruhan menunjang ya, baik aktor atau semua kru, sutradara, produser. Enggak bisa seorang aktor main sendiri tanpa kru. Jadi itu semua kerja tim,” tegas Fajar.
Pujian film Joker dan didorong bersaing di ajang Oscar juga disuarakan oleh sutradara dan penulis Joko Anwar. Dalam cuitannya, Joko Anwar dengan tegas menyatakan bahwa Phoenix harus menang Oscar.
“JOKER is a WOW! Film kayak Joker cuman muncul beberapa tahun sekali. Udah lama nggak mengkeret nonton film kayak gini. GILA! Kalau Joaquin Phoenix nggak dapat Oscar, mending Oscar diganti Bambang! JOKER is a masterpiece. Tonton di layar paling gede. OMG!!,” cuit Joko Anwar.
Penulis: Er Riyadi
Editor: Awan