Politik

rapimda hanura 

Kaltim Dukung OSO, DPP Hanura Klaim Dukungan Sudah 60 Persen



Yus Usman saat membuka Rapimda DPD Hanura Kaltim.
Yus Usman saat membuka Rapimda DPD Hanura Kaltim.

SELASAR.CO, Samarinda - Dalam waktu dekat, masa kepemimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai Ketua Umum DPP Hanura berakhir. Rencananya DPP Hanura akan melakukan musyawarah nasional (munas), akhir tahun ini guna memilih pimpinan Hanura selanjutnya.

Terkait agenda ini, masing-masing DPD Hanura tingkat provinsi telah melakukan konsolidasi melalui agenda rapat pimpinan daerah (rapimda), tidak terkecuali Kaltim. Dalam agenda Rapimda DPD Hanura Kaltim yang dihelat di Hotel Grand Victoria Samarinda, DPD Hanura Kaltim sepakat mendukung OSO kembali memimpin DPP Hanura periode selanjutnya.

Surpani Sulaiman, Ketua DPD Hanura Kaltim menuturkan, alasan dukungan dari Kaltim ini lantaran kepemimpinan OSO harus dituntaskan. Beberapa program yang digagas dinilai tidak akan maksimal jika, kepemimpinannya tidak dilanjutkan. "Memimpin sebuah partai itu harus tuntas. Kita harap, diusungnya kembali OSO sebagai calon tunggal, bisa kembali memengkan Partai Hanura di seluruh penjuru Indonesia," kata Surpani.

Agenda ini turut dihadiri Wakil Ketua DPP Hanura, Yus Usman Sumanegara, yang membuka secara resmi Rapimda DPD Hanura Kalimantan Timur. Terkait agenda rapimda ini, Yus mengaku melalui rapimda ini, ia mengajak para kader di daerah untuk mendukung OSO sebagai calon tunggal, kembali memimpin DPP Hanura.

"Tujuan rapimda ini dalam rangka memberikan penguatan kepada kader-kader terbaik Partai Hanura di daerah, guna mengusung OSO kembali memimpin. Bahkan secara nasioanal dukungan sudah 60 persen," kata Yus.

Terkait turunnya jumlah kursi secara nasional, Yus mengakui bahwa dinamika politik hingga berujung dualisme kepemimpinan di Hanura beberapa waktu lalu, memberikan dampak signifikan. Berkaca dari periode 2014-2019, Hanura berhasil mengirimkan wakilnya di kursi legislatif sebanyak 1.200 orang secara nasional. Namun adanya turbulensi di Partai Hanura itu, diakui menurunkan jumlah wakil Hanura di parlemen hingga di angka 800 orang, pada periode 2019-2024.

"Kondisi ini kita akui berpengaruh terhadap perolehan kursi secara nasional. Namun, mulai saat ini kami kembali mulai dari nol memupuk soliditas para kader agar jadi pemenang kembali dalam kontestasi pileg selanjutnya," jelas Yus.

 

 

Penulis: Sammy Laurens
Editor: Er Riyadi

Berita Lainnya