Ragam

lampu jalan 

Jalan Samarinda Minim Penerangan, Dishub Minta Masyarakat Bersabar



foto/SamarindaPos
foto/SamarindaPos

SELASAR.CO, Samarinda – Beberapa ruas jalan di Kota Tepian masih minim penerangan. Keadaan itu menimbulkan kekhawatiran masyarakat karena rawan tindak kriminalitas dan kecelakaan.


Seperti yang terjadi di sepanjang Jalan Sultan Sulaiman, Kecamatan Sambutan. Pengamatan Selasar ketika malam hari, dari 30 lampu terpasang pada jalan sepanjang 10 kilometer itu, hanya 9 lampu yang menyala. Padahal, pajak penerangan jalan (PPJ) merupakan salah satu penyumbang terbesar pendapatan asli daerah (PAD) Samarinda. Berdasarkan realisasi pendapatan daerah yang bisa diakses di web Bapenda Samarinda (bapenda.samarindakota.go.id), pada 2017, PPJ menyumbang Rp 99 miliar. Pada 2018 meningkat menjadi Rp 106 miliar, dan laporan semester I 2019, sudah mengumpulkan Rp 54,8 miliar dari pajak penerangan jalan.
Namun, angka itu tidak membuat jalan-jalan utama di Kota Tepian terang benderang.


Dewi Nur (25), warga Sindang Sari, mengaku khawatir ketika pulang mengendarai motor dari Samarinda di malam hari. “Kalau pulang sendiri pasti gas full, takut ada yang macam-macam. Apalagi di sini jalannya gelap,” katanya.


Dewi menceritakan, salah satu temannya yang juga warga Sindang Sari tewas setelah menabrak truk yang parkir di sisi jalan, karena minimnya penerangan dan juga faktor kelelahan setelah bekerja.


Rinjani Kusuma, Kasi Prasarana Jalan Dishub Samarinda mengaku, sejak kewenangan lampu penerangan jalan umum (LPJU) dilimpahkan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda ke Dishub Samarinda pada tahun 2017, banyak yang datang mengadu padanya. Masyarakat meminta agar lampu jalan menuju tempat tinggalnya diperbaiki atau dipasang.


“Ada yang dari Suryanata, Samarinda Seberang, Palaran datang ke sini supaya lampu jalan mereka bisa menyala,” kata Rinjani.


Namun, permintaan itu tidak dapat dikabulkan sekejap mata. Keterbatasan anggaran dan personel memaksa pengerjaannya dilakukan secara bertahap.


“Khusus LPJU tahun 2019 itu anggarannya Rp 6 miliar, itu yang kita manfaatkan untuk pemeliharaan dan pemasangan lampu baru,” sebut Rinjani.


Saat ini, tim yang terdiri 17 personel difokuskan untuk memperbaiki LPJU yang berada di perkotaan, seperti di Jalan Jakarta, Suryanata, Pelabuhan, Jalan Flores, dan Muso Salim. Untuk pemasangan LPJU baru ada di Pinang Seribu.


Rinjani mengungkapkan, kesulitan pihaknya dalam pengerjaan LPJU, karena pemeliharaan, seperti mengganti lampu yang sudah padam, atau jaringan yang rusak harus mereka lakukan di malam hari.


“Kita itu sulit juga masalah pengerjaan ini, karena mobil crane kita itu kan memakan separuh jalan. Jadi kalau mau kerja ya harus malam sampai subuh supaya tidak bikin kemacetan,” tuturnya.


Sebab itu, Rinjani meminta masyarakat agar bersabar. “Pasti kita programkan untuk daerah-daerah lain. Kita selesaikan dulu yang di dalam kota ini,” pungkasnya.

 

 

Penulis: Fathur
Editor: Er Riyadi

Berita Lainnya