Kutai Kartanegara

restu rita 

Magis Rita Widyasari di Pilbup Kukar 2020, Para Bakal Calon Sowan ke Rutan



Edy Damansyah saat bertemu Rita Widyasari
Edy Damansyah saat bertemu Rita Widyasari

SELASAR.CO, Kutai Kartanegara – Sosok mantan Bupati Kutai Kartanegara dua periode, Rita Widyasari masih melekat kuat di Kutai Kartanegara. Berdasarkan hasil survey Eskom Kreatif tentang persepsi masyarakat jelang pemilihan bupati (Pilbup) Kutai Kartanegara 2020, pengaruh Rita Widyasari di Kutai Kartanegara masih menunjukkan angka di atas 60 persen.

Survey dilakukan kepada 500 responden di Kutai Kartanegara, dengan sistem multistage random sampling, margin error 4,43 persen. "Artinya, kemungkinan salah dari angka temuan survey itu 4,43 persen ke atas dan atau 4,43 persen ke bawah," terang Direktur Eskom Kreatif Eko Satya Hushada.

Salah satu pertanyaan dalam survey tersebut yakni seandainya Rita Widyasari memberikan pernyataan dukungan kepada salah satu calon bupati, apakah khalayak akan mengikuti arahan tersebut? Sebagian besar responden menjawab akan mempertimbangannya, dengan persentase 51,6 persen. Sementara yang menjawab akan langsung mengikuti arahan sebesar 20,8 persen. Sebanyak 10 persen reponden menjawab tidak ada pengaruh restu Rita ke bakal calon berdampak pada pemilih. Selanjutnya, 6,8 persen responden mengabaikan dukungan tersebut untuk memilih calon.

"Masyarakat melihat hasil kerja. Intinya, masyarakat mencintai figur Ibu Rita. Masih menginginkan sosok seperti Bu Rita dan Pak Kaning," terang Eko.

Daya “magis” alias pengaruh Rita Widyasari yang masih besar di Kutai Kartanegara, membuat sejumlah bakal calon Bupati dan Wakil Bupati berusaha mencari dukungannya. Mereka sowan ke Rutan Pondok Bambu, tempat Bupati Kukar dua periode itu ditahan, setelah tersandung kasus korupsi.

Salah satunya, Edi Damansyah, Bupati Kutai Kartanegara saat ini, yang akan kembali bertarung di Pilbup 2020 nanti. Beredar sebuah video menunjukkan kebersamaan Edi Damansyah dengan Rita Widyasari. Dalam video berdurasi 0:34 detik tersebut, Rita Widyasari berpesan agar menjaga Pilkada 2020 tetap damai, serta mengajak masyarakat Kukar untuk memilih Edi Damansyah, pada pilkada tahun depan.

“Jangan lupa pilkada damai 2020, dan jangan lupa bos,” ujar Rita sembari mengacungkan jempolnya kepada Edi Damansyah.

Dalam video tersebut, Edi Damansyah mengatakan Rita Widyasari dalam keadaan sehat, dan ia mendoakan agar Rita diberikan kekuatan dan kesehatan. “Kita doakan bersama agar beliau diberikan kekuatan dan kesehatan, dalam menjalani cobaan ini,” sahut Edi.

Selain Edi Damansyah, bakal calon lainnya, yakni Novita Ika Sari, juga mengaku menemui Rita Widyasari beberapa waktu lalu. Novita Ika Sari merasa perlu menemui Rita, karena dia memiliki semangat untuk melanjutkan pembangunan yang telah dirancang dan dilaksanakan Rita.

“Insya Allah dalam waktu dekat ini akan bertemu lagi, tidak bisa kita pungkiri beliau dan ayahnya (Syaukani HR) berjasa untuk pembangunan Kukar. Karena saya orang yang ingin maju di Kukar, saya rasa saya harus bersilaturahmi,” terang Novita.

Sementara itu, Budiman, pengamat politik dari Universitas Mulawarman mengatakan, hal tersebut merupakan bagian dari strategi kampanye. Apalagi berdasarkan hasil survei salah satu lembaga survei independen, Rita masih miliki pengaruh di Kukar. “Kalau dalam perspektif komunikasi politik, itu merupakan strategi kampanye,” terang Budiman.

Selain itu, sosok Syaukani HR yang merupakan ayah Rita Widyasari masih memiliki pengaruh kuat. Sehingga menurutnya, jika calon kandidat mampu mengidentikkan maupun mendekatkan dirinya dengan Rita, pastinya mampu menarik dukungan dan suara dari simpatisan Rita. “Apa yang ditanam dulu, itu yang dikenang orang,” jelasnya.

Budiman mengatakan, tinggal melihat sejauh mana para kandidat lainnya, mampu atau tidak menyakinkan pemilih bahwa mereka dekat dengan sosok Rita. Namun yang jelas, Budiman melihat politik di Kukar masih sangat dinamis. Ia melihat semua calon kandidat punya peluang yang sama besar, karena belum ada statement politik langsung dari Rita.

 

 

Penulis: Faidil Adha
Editor: Er Riyadi

Berita Lainnya