Ragam
police line 
Lahannya Dipasang Police Line, Warga Protes ke PUPR Samarinda
SELASAR.CO, Samarinda – Seorang warga memprotes tanah miliknya yang berada di simpang Jalan KH Wahid Hasyim, Sempaja, dipasangi police line oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda.
Khalil, pemilik lahan protes atas pemasangan batas berupa police line dari instansi tersebut. Ia pun mengaitkan ini dengan urusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). "Kan saya belum membangun, saya hanya bersih-bersih dan mengecor jalan saja. Apa itu salah?" kata Khalil.
Dia mengaku tengah berniat mendirikan usaha food court. Perizinannya pun masih berproses hingga saat ini. Namun, selama melakukan persiapan, prosesnya terhenti lantaran diduga melanggar perizinan.
"Makanya saya mau tanya kriteria IMB itu harusnya seperti apa? Kenapa tidak boleh menguruk di lahan milik saya sendiri," jelasnya.
Sementara itu, tidak jauh dari lokasi lahannya ada juga masyarakat yang mendirikan usaha bengkel namun tak mendapat teguran. Padahal kasusnya tak jauh berbeda dengan dirinya. "Bahkan dia sudah jalan usahanya. Sedangkan saya baru bersih-bersih langsung disegel. Ini kan tidak adil," kata Khalil.
Ditemui terpisah, Sekretaris Dinas PUPR Samarinda, Budi Tristiyono memberikan tanggapan atas protes warga tersebut. Dia mengungkapkan, Pemkot Samarinda saat ini tengah melakukan proyek pembenahan drainase untuk mengurangi penyebab banjir di beberapa titik, termasuk di daerah Sempaja.
"Saat ini kami memang ada kegiatan pembenahan drainase nantinya akan menyerong sampai ke Jalan PM Noor," ujar Budi.
Sehingga lanjut Budi, lahan milik masyarakat sengaja dipasangi police line sebagai pembatas. Sebab saat ini perbaikan drainase masih berlangsung bahkan diperkirakan hingga akhir tahun.
Namun, Budi tidak mengetahui jika hal ini mendapatkan protes dari pemilik lahan. Ia pun menegaskan pemasangan yang police line itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan masalah perizinan.
"Nah itu urusannya bukan ranah kami. Yang jelas saat ini proyek perbaikan drainase masih berlangsung makanya khusus lahan masyarakat yang terkena, dipasang pembatas dulu," pungkasnya.
Penulis: Fathur
Editor: Er Riyadi