Politik
Erwin Izharudin erwin 
Erwin Izharudin Paparkan Samarinda yang Nyaman Dihuni
SELASAR.CO, Samarinda - Perebutan kursi wali kota dan wakil wali kota Samarinda pada 2020 semakin seru. Sejumlah partai politik melanjutkan tahapan menjaring sosok terbaik untuk diusung. Tak kecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Samarinda.
Hari ini, Kamis (5/12/2019) PKS menerima pengembalian berkas Erwin Izharudin sebagai bakal calon wali kota Samarinda. Usai menyerahkan berkas, Erwin memaparkan visi misinya di hadapan puluhan kader PKS, di Sekretariat DPD PKS Samarinda, Jalan M Yamin.
Dimyati Mustofa, Ketua DPD PKS Samarinda mengatakan, ada 11 bakal calon yang sudah mengambil formulir dalam penjaringan yang dibuka partainya. Namun, hingga kini, baru 4 orang yang mengembalikan berkas.
"Sistemnya, habis mengembalikan berkas langsung penyampaian visi misi," sebutnya.
Berita Terkait
Ia pun mengakui bahwa hingga saat ini, komunikasi paling kuat memang dilakukan oleh Erwin. Disebutnya, Erwin bahkan sudah berkomunikasi dengan jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS. Kendati demikian, Dimyati mengatakan untuk nama yang akan disetorkan ke DPP PKS, tetap menunggu hasil rekomendasi Tim Pemenangan Pemilu Daerah (TPPD) PKS.
Diketahui, Erwin yang merupakan wakil sekretaris jenderal (Wasekjen) DPP PAN, sudah mengantongi rekomendasi dari partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu.
"Pak Erwin kan sudah dapat rekom juga dari pusat. Nah, Alhamdulillah, siapa tahu bisa bersama Pak Arif (kader PKS)," imbuh Dimyati.
Sementara itu, dalam paparan visi misinya, Erwin membuka dengan konsep pemimpin dalam Islam. Seorang pemimpin harus cakap (kompeten) dan amanah. "Satu orang kelaparan di dalam satu kota, itu tanggung jawab wali kota," katanya.
Dia pun menyampaikan visi misinya untuk menjadi wali kota. "Tidak muluk-muluk, saya hanya ingin Samarinda menjadi livable city," ujarnya.
Erwin Izharuddin saat menyampai visi misi.
Livable city itu, kata pria kelahiran Samarinda 46 tahun lalu ini, jelas ukurannya. "Kalau ketika saya memimpin, Anda tidak nyaman tinggal di kota ini, berarti saya gagal," katanya. Alumnus University of Wollogong Australia ini menambahkan, nantinya misi dan program kerjanya juga terukur. Tidak muluk-muluk. Jadi, masyarakat bisa mencontreng list program kerja yang sudah dia lakukan atau belum.
Berikutnya, Erwin ingin terus memancing investor menanamkan modalnya di Kota Tepian. Salah satu caranya, dengan tatanan kota yang rapi dan smart. Pengusaha di bidang energi ini juga menekankan pentingnya membuka lapangan kerja baru dan mendidik pelaku usaha kecil menengah. "Jumlah pengusaha di Indonesia masih tertinggal dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia," ujarnya.
Penggemar musik ini pun menaruh perhatian pada tersedianya panggung hiburan terbuka bagi masyarakat. Para seniman dan musisi lokal bisa diberdayakan di sana. "Jadi anak-anak kita tidak perlu ke THM (tempat hiburan malam)," tegasnya. Satu lagi yang tak luput dari program kerjanya nanti adalah, penataan bantaran Sungai Karang Mumus (SKM). Anak Sungai Mahakam itu bisa menjadi ikon baru bagi Samarinda. Erwin pun memberi beberapa contoh pemanfaatan sungai sebagai destinasi wisata di berbagai kota maju di dunia. Jika di sana bisa, mengapa Samarinda tidak? "Kita jangan mikir anggaran dari APBD, kita bisa upayakan dari swasta," katanya, sembari memberi contoh bagaimana dulu Bundaran Hotel Indonesia (HI) dibangun lewat partisipasi swasta.
Investor bisa dilibatkan membangun kawasan bantaran SKM, dengan kompensasi mereka boleh memanfaatkan sebagian areal yang disepakati secara gratis, selama beberapa tahun. "Mereka bisa bangunkan rumah susun yang seperti apartemen, gratis untuk warga penghuni bantaran," ujarnya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan