Utama
Penemuan jasad 
Mayat Bocah Tanpa Kepala Ditemukan Mengapung di Sungai
SELASAR.CO, Samarinda - Sesosok mayat ditemukan warga di sungai seputaran Jalan Pangeran Antasari II, Gang 3, RT 30, pada Minggu (8/12/2019) pagi. Identitas bocah malang itu belum diketahui.
Menurut penuturan warga sekitar, Erki (38), saat itu dirinya sedang duduk-duduk di depan rumahnya. Tidak lama kemudian, sekitar pukul 8.00 Wita, salah satu tetangganya meminta bantuan dirinya turun ke sungai.
Ternyata, untuk memeriksa sesuatu yang mengapung, apakah mayat atau boneka.
"Jadi pada saat itu Bu Ika (yang menemukan mayat) membuka jendela, awalnya dia kira boneka. Nah, setelah itu pas dia liat yang kedua kalinya, dia memanggil saya untuk turun ke bawah memastikan apakah itu boneka atau mayat," jelasnya.
Kondisi mayat tersebut, sambung Erki, sudah tidak utuh lagi. Kondisinya telah membusuk, dengan bagian tubuh lainnya yang sudah tidak lagi lengkap.
"Bagian kepala sudah tidak ada, lengan kanan hilang setengah dan telapak kaki kiri dan kanan juga hilang," jelasnya.
Berita Terkait
Sementara itu Kaslan (45) warga RT 25, yang saat itu ikut turun ke sungai bersama Erki menceritakan, saat itu ia sedang berjalan santai pada Minggu pagi. Setelah mendapat kabar adanya penemuan mayat, dirinya pun bergegas ke lokasi tersebut.
"Saya berdua turun (ke sungai) bersama Pak Erki. Saat saya turun saya lihat itu mayit kira-kira umurnya sekitar 3-4 tahun, tapi saya ga berani ngebuka, soalnya ini bukan wilayah saya. Saya kan wilayahnya RT 25, sedangkan disini RT 30. Habis itu saya langsung telepon Polsek Samarinda Ulu," imbuhnya.
Menurut informasi yang diterima SELASAR, saat ini jenazah sudah dievakuasi ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie. Namun, pihak berwenang belum mengidentifikasi jasad tersebut.
Dua pekan sebelum penemuan mayat balita ini, warga Samarinda dihebohkan hilangnya anak bernama Ahmad Yusuf Ghazali di tempat penitipan anak.
Jasad bocah dibawa ke RSUD guna identifikasi.
Polisi, tim dari Dinas Kebersihan, bersama para relawan menyisir parit-parit yang berada di sekitar lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) tersebut hingga ke kawasan Folder Air Hitam.
Hal ini dilakukan karena ada kemungkinan Yusuf tercebur ke parit, yang saat itu kondisinya dalam, karena baru saja turun hujan. Namun, pencarian tersebut belum membuahkan hasil.
Mendengar informasi penemuan mayat anak yang usianya kemungkinan sama dengan Yusuf, Bambang, ayah Yusuf pun segera mendatangi RSUD Abdul Wahab Sjahranie untuk memeriksa jenazah itu. Turut hadir, pengurus PAUD, tempat Yusuf dititipkan.
"Untuk sementara belum bisa dipastikan apakah itu Yusuf atau bukan, karena masih menunggu hasil tes DNA dari forensik rumah sakit," ungkap Bambang.
Penulis: Mangir Titiantoro
Editor: Awan