Utama
banjir 
Diguyur Hujan Deras, 15 Titik di Samarinda Terendam Banjir
SELASAR.CO, Samarinda - Banjir terjadi di sejumlah wilayah di Kota Samarinda. Hal ini disebabkan curah hujan dan debit aliran Sungai Mahakam yang tinggi. Dari data yang dihimpun tim media sosial selasar, setidaknya ada sekitar 15 titik ruas jalan yang sempat terendam banjir. Jalan tersebut antara lain jalan Anggur, jalan Gerilya, jalan Pramuka, jalan KS Tubun, jalan DI. Panjaitan, dan jalan Wahid Hasyim 2. Banjir juga terjadi di jalan Gunung Merbabu, kilometer 5 Purwajaya (Loa Janan), jalan Siti Aisyah, jalan Adam Malik, jalan Samratulanggi, jalan Cipto Mangunkusumo, simpang empat sempaja, dan simpang empat Lembuswana.
Menurut pemantauan dari Selasar pada Jumat (13/12/2019), pukul 7.00 WITA, salah satu titik banjir yang ada di Kota Samarinda dari arah Jalan Untung Suropati hingga depan Polresta Samarinda di Jalan Slamet Riyadi. Banjir yang ada di depan Polresta Samarinda menurunkan kecepatannya, sehingga membuat arus lalu lintas tersendat. Swesti (30) salah satu pegawai swasta mengaku direpotkan dengan terjadinya banjir, karena bertepatan dengan jam masuk kerja.
"Mau berangkat kerja, kantornya di sebelah sini (jalan Slamet Riyadi). Kayaknya hujan dari tadi malam, saya tunggu dari pagi tapi sampai sekarang (10.00 WITA) belum surut-surut," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Siti Fatimah (20), seorang warga Samarinda yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah satu instansi. Ia pun mengaku terlambat tiba ke tempat kerja karena harus terjebak macet.
Berita Terkait
"Dari Loa Janan mau ke kota, terus liat macet gini jadinya stop dulu. Mungkin karena hujan deras dan banyak sampah yang menyumbat aliran, jadinya banjir gini. Pastinya jadi telat ke kantor karena macet gini," keluhnya.
Sementara itu Stasiun Meteorologi BMKG Temindung Samarinda mencatat hujan yang mengguyur Samarinda hari ini berintensitas 27 mili liter per jam. “Pemantauan kita hujan sudah merata di semua daerah,” kata Sutrisno, forecaster BMKG Samarinda.
Namun hujan dengan intensitas lebat berada di daerah Samarinda bagian barat dan barat daya, sedangkan di daerah lain intensitas hujannya rendah. Lebih lanjut, berdasarkan catatan BMKG Samarinda bulan Desember dan Januari memiliki curah hujan yang tinggi. "Itu kalau kita melihat kebiasaannya. Tahun-tahun sebelumnya polanya begitu," imbuh Tris.
Pemantauannya beberapa hari terakhir, hujan akan lebih merata pada waktu dini hari. Sedangkan hujan pada siang dan sore hari hanya terjadi lokal di titik tertentu saja. Sutrisno menambahkan, dengan intensitas hujan 30 mililiter per jam, maka akan banyak genangan di Samarinda. Namun ia tak menampik bahwa prediksi perkiraan cuaca bisa saja meleset. Pasalnya ia mengakui bahwa iklim dan cuaca di Indonesia lebih kompleks. Tidak seperti di negara-negara lain yang memiliki 4 musim.
“Imbauannya mungkin kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan saluran air biar lancar tidak menggenang lama,” tutupnya.
Penulis: Mangir Titiantoro
Editor: Awan