Ragam

Go Live Inaportnet 

Go Live Inaportnet 2019 Diresmikan di Samarinda



peresmian aplikasi Go Live Inaportnet tahun 2019
peresmian aplikasi Go Live Inaportnet tahun 2019

SELASAR.CO, Samarinda –  Acara peresmian aplikasi Go Live Inaportnet tahun 2019 diselenggarakan di Samarinda, Kalimantan Timur. Inaportnet adalah portal elektronis yang terbuka dan netral, guna memfasilitasi pertukaran data dan informasi layanan kepelabuhanan  secara cepat,  aman, netral dan mudah yang terintegrasi dengan  instansi pemerintah terkait, badan usaha pelabuhan, dan pelaku industri logistik untuk meningkatkan daya saing komunitas logistik Indonesia.

Inaportnet diciptakan untuk mendukung instansi pemerintah dan badan usaha pelabuhan  serta pelaku industri logistik di Indonesia yang memanfaatkan jasa kepelabuhanan seperti shipping lines atau agents, freight forwarder, CFS (Container Freight Station), Custom brokerage/PPJK, importir dan ekportir, depo container, warehouse, dan inland transportation (truk, kereta api dan tongkang).

Selain acara peresmian Go Live Inaportnet, acara ini sekaligus penyerahan dokumen fakta integritas komitmen penerapan inaportnet tahun 2019. Agenda ini dihadiri sebanyak lima belas kepala kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan, diantaranya tanjungbalai Karimun Jawa, Pinang, Cirebon, Cilacap, Benoa, Samarinda, Bontang, Kendari, Ternate, Jayapura, Pekanbaru, Pulau Baai, Talang Duku, Pangkal Balam, dan Tanjung Pandan.

Wisnu Handoko selaku Direktur Lalu Lintas dan Angkatan Laut saat ditemui pada acara Go Live Inaportnet di Hotel Haris menjelaskan “Peresmian Go Live Inaportnet 2019 ini sudah diberlakukan sejak tahun 2016 di tujuh belas pelabuhan, dan tahun ini ada lima belas pelabuhan dan salah satunya pelabuhan Samarinda,” terangnya.

Wisnu Handoko, Direktur Lalu Lintas dan Angkatan Laut

Perhubungan Laut sementara ini masih memprioritaskan pelabuhan-pelabuhan yang besar dan ramai pengunjungnya, hal ini agar mempermudah kegiatan pelabuhan, seperti ekspor barang. “Total kita ada 636 pelabuhan dan sementara kita akan prioritaskan pelabuhan-pelabuhan yang besar dan pengunjungnya yang banyak. Dan kegiatan ekspor barang, terutama untuk ekspor barang seperti batu bara, nikel dan sebagainya,” pungkasnya.

Wisnu Handoko, lebih jauh menjelaskan bahwa penerapan sistem Inaportnet dilakukan pada pelabuhan–pelabuhan yang telah memenuhi kriteria kesiapan baik infrastruktur, Sumber Daya Manusia, Bisnis Proses dan sistem in house Badan Usaha Pelabuhan. “Kita memastikan adanya pemahaman dan sosialisasi dari stakeholder terkait, seperti perusahaan pelayanan. Petugas-petugas harus siap melayani seperti pendaftaran kapal, saat kapal berlabuh itu prosesnya harus ditangani secara online atau digital,” tambahnya.

Masyarakat bisa menggunakan data inaportnet seperti, perencanaan pelabuhan, dan depo-depo peti kemas. Data inaportnet juga dikirim ke berbagai instansi seperti, kementrian keuangan, kementerian perdagangan, direktorat jenderal bea cukai, sumber daya manusia (SDM), dan kepolisian yang dapat digunakan sebagai data statistik pemerintahan.

 

Penulis: Mangir Titiantoro
Editor: Yoghy Irfan

Berita Lainnya