Pariwara
dprd kaltim 
Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, DPRD Minta Pemerintah Fokus Bangun Industri Manufaktur
SELASAR.CO, Samarinda – Kalimantan Timur dikenal sebagai daerah dengan sumber daya alam yang melimpah. Mulai dari batu bara, minyak dan gas bumi, hingga kelapa sawit. Sederet hasil bumi Bumi Etam ini sudah terbukti menjadi pendorong perekonomian daerah bahkan nasional.
Terlalu bergantung di sektor pertambangan ditambah menjual hasil bumi dalam bentuk mentah, disebut menjadi salah satu alasan kenapa masyarakat Kaltim belum merata dalam merasakan dampak ekonomi atas kekayaan di sektor ini. Padahal, di samping SDA (Sumber Daya Alam) yang melimpah, Kaltim juga memiliki banyak sumber daya manusia yang mempunyai skill yang mumpuni dan punya daya saing dengan tenaga kerja dari luar Kaltim bahkan internasional.
Anggota Komisi II Bidang Perekonomian DPRD Kaltim Bagus Susetyo menuturkan, sudah saatnya daerah ini berbenah dan fokus kepada sektor manufaktur. Karena akan meningkatkan sumber pendapatan baru bagi daerah.
“SDA yang melimpah dan SDM yang profesional apabila digabungkan akan menjadi kekuatan yang luar biasa. Dengan membangun sejumlah pabrik manufaktur akan menciptakan perekonomian yang kuat dan jauh lebih baik dari sekarang,” jelasnya.
Berita Terkait
Seperti diketahui, pabrik manufaktur merupakan medium proses untuk mengubah bahan- bahan mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Ia menjelaskan bahwa porsi sektor manufaktur selama kurun waktu enam tahun terakhir, menjadi primadona bagi para investor baik dalam maupun luar negeri. Hal ini terlihat dalam investasi di bidang ini sudah mencapai ratusan triliun.
“Rata-rata secara grafik menggambarkan jelas dari total investasi yang masuk empat puluh persen lebih di bidang manufaktur. Ini sudah jelas bahwa arah pembangunan perekonomian dan industri harus mengarah ke manufaktur,” tuturnya.
Oleh sebab itu pihaknya mendorong pemerintah melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang dimiliki pemerintah provinsi ini untuk membuat program kerja jangka menengah dan panjang dibidang pabrik manufaktur.
Hal ini dikatakan Politikus Gerindra itu disebabkan minimnya rata-rata pertumbuhan pendapatan dan kontribusi, dari unit-unit usaha BUMD atau perusda kepada daerah. Padahal, dilihat dari potensi yang ada seharusnya mampu memberikan kontribusi yang jauh lebih baik.
Adapun lokasi yang paling tepat untuk membangun pabrik manufaktur dimaksud adalah Kawasan Industri Kariangau (KIK) di Balikpapan dan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy di Kutai Timur. Kedua tempat tersebut dinilai ideal karena merupakan kawasan pusat industri sehingga akan lebih maksimal.
Penulis: Redaksi Selasar