Ragam

BMGK cuaca ekstrem 

BMKG Samarinda Ingatkan Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem Awal Tahun



Prakiraan cuaca dari website BMKG pada Senin untuk area Kalimantan Timur
Prakiraan cuaca dari website BMKG pada Senin untuk area Kalimantan Timur

SELASAR.CO, Samarinda – Memasuki awal tahun 2020, Indonesia diperkirakan memasuki cuaca ekstrem. Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia sepekan ke depan.

Dijelaskan Faizal Wempy, Forecaster BMKG Samarinda, Kota Tepian masuk dalam daerah yang akan mengalami cuaca ekstrem.

"Secara keseluruhan 88 persen wilayah Indonesia sudah masuk musim hujan atau 12 persen masih kemarau. Untuk Kalimantan sendiri beberapa zona sudah mengalami musim hujan," jelas Faizal.

Dia menambahkan, intensitas hujan dan pantauan garis besar wilayah Indonesia sudah musim hujan pada 301 zona dari total 342 zona musim di seluruh Indonesia. Dalam hal ini, Faizal mengatakan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang akan menghampiri Kota Tepian.

"Cuaca ekstrem terjadinya cepat, masyarakat lebih hati-hati karena akan sering terjadi angin kencang secara tiba-tiba. Samarinda ada potensi angin kencang, umumnya terjadi tidak sampai 2 menit," jelasnya.

Dari data yang dirilis BMKG Indonesia, memprakirakan dalam periode sepekan ke depan, daerah yang berpotensi cuaca ekstrem tersebut adalah:

Periode 05 – 08 Januari 2020:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Bengkulu
- Bangka Belitung
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- NTB
- NTT
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Gorontalo
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Sulawesi Selatan
- Maluku
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua

Periode 09 – 12 Januari 2020:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Bengkulu
- Bangka Belitung
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- NTT
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Gorontalo
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua

Sementara itu, potensi ketinggian gelombang laut di wilayah Indonesia hingga mencapai lebih dari 2,5 meter, dan dapat terjadi di beberapa wilayah perairan sebagai berikut:

- Laut Natuna Utara
- Laut Jawa Bagian Timur
- Perairan Utara Kep. Anambas - Kep. Natuna
- Perairan Selatan Jawa Barat hingga Sumba
- Selat Bali - Selat Lombok - Selat Alas Bagian Selatan
- Perairan P. Sawu – Rote
- Samudra Hindia Selatan Jawa Hingga NTT
- Laut Banda
- Perairan Kep. Kai – Aru
- Laut Sulawesi Bagian Timur
- Perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud
- Laut Maluku Bagian Utara
- Perairan Halmahera Bagian Utara
- Perairan P Morotai
- Perairan Timur P Halmahera
- Laut Halmahera
- Perairan Utara Papua Barat hingga Papua
- Samudera Pasifik Utara Halmahera hingga Papua

Faizal pun mengimbau masyarakat Samarinda untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar. Hal ini untuk menghindari hal yang tidak diinginkan ketika cuaca ekstrem terjadi. "Mengimbau kepada masyarakat untuk lebih hati-hati terhadap cuaca ekstrem, yang berpotensi menyebabkan angin kencang, banjir, tanah longsor, dan jalan licin," pungkasnya.

 

Penulis: Fatatul Fadillah
Editor: Awan

Berita Lainnya