Utama

BPBD Kaltim cuaca buruk BMKG Prakiraan Cuaca cuaca ekstrem Dampak Hujan Deras 

BPBD Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem di Kaltim, Diprediksi Berlangsung Hingga Desember



Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, HM Agus Hari Kesuma.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, HM Agus Hari Kesuma.

SELASAR.CO, Samarinda - BMKG telah mengeluarkan rilis potensi cuaca ekstrem sebelumnya untuk periode 02-08 Oktober 2022, dan berdasarkan analisis terkini bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan kedepan.

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprediksikan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 09-15 Oktober 2022 di 32 wilayah di Indonesia termasuk diantaranya Kaltim.

Merespon hal ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, HM Agus Hari Kesuma, mengaku telah jauh melakukan mitigasi terhadap dampak kerusakan yang mungkin ditimbulkan kondisi cuaca ekstrem.

"Jadi di kita ini ada pra bencana. Pra bencana sudah kami sampaikan ke seluruh masyarakat bahwa dari bulan Agustus sampai dengan Desember memang masuk cuaca ekstrem," ujar Agus, pada Kamis (13/10/2022).

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Kaltim ini mengatakan, informasi akan adanya cuaca ekstrem ini telah diinformasikan seluruh pemerintah kabupaten/kota. Sehingga segala langka persiapan bisa dilakukan.

"Seluruh kabupaten kota sudah diinformasikan, itu namanya pra bencana. Setelah darurat ini tentunya ada persiapan-persiapan dari kabupaten kota. Kami pernah melakukan rapat di Hotel Haris, jadi sudah paham mereka soal kedaruratan," tambahnya.

Selain melakukan mitigasi, BPBD Kaltim juga telah siap jika nantinya diperlukan upaya penurunan personil ke lokasi bencana.

"Adapun masyarakat yang butuh bantuan kita seperti pasca bencana terkait bangunan, bendungan, dan saluran-saluran itu kami lakukan perencanaan yang sangat tepat. Namanya kalau di BPBD perhitungan pengkajian pasca bencana. Setelah itu tentunya terkait masalah sembako itu di bagian kedaruratan. Kita sudah siap," tuturnya.

Ia juga menyebutkan bahwa di kondisi curah hujan tinggi seperti saat ini, banjir dan pergerakan tanah menjadi salah satu hal yang diantisipasi.

"Kalau dari pantauan sekarang Balikpapan yang agak parah. Cuma masih dalam kondisi terkendali. Belum ada tanggap darurat. Curah hujan di sana tinggi sampai dengan Desember," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya