Ragam

Banjir SD 13 Lempake Hujan Deras BPBD Samarinda 

Hujan Deras sebabkan Banjir Lumpur di SD 13 Lempake



Sejumlah murid SD 13 Lempake bersama relawan membersihkan lapangan sekolah
Sejumlah murid SD 13 Lempake bersama relawan membersihkan lapangan sekolah

SELASAR.CO, Samarinda - Hujan deras yang mengguyur Samarinda pada Rabu (5/2/2020) malam, membuat sejumlah titik mengalami banjir. Setidaknya ada tiga lokasi yang terdampak, yaitu di Lempake Jaya, Gang Sidomejo, SD 13 di Kelurahan Lempake dan SD 19 di Kelurahan Sungai Siring.

Akibat dari banjir tersebut, SD 13 mengalami dampak yang cukup parah sehingga aktivitas belajar-mengajar diliburkan untuk sementara. Sekolah tersebut sudah sering mengalami banjir lumpur, lantaran drainase di sekitar sekolah tidak berfungsi dengan maksimal.

Suratmi, Kepala SD 13 Lempake mengungkapkan, air bercampur lumpur tersebut meluap pada dini hari, dan sudah terjadi sebanyak 3 kali. “Sekitar pukul 1 dini hari dapat laporan dari guru-guru yang tinggal di sini, air meluap. Saya sudah jalan (bertugas) 6 bulan, sudah ketiga kalinya kejadian seperti ini,” katanya Kamis (6/2/2020) siang.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, mendatangi SD 13 untuk membersihkan lumpur yang masuk ke ruang kelas.

“Berdasarkan informasi tadi malam, intesitas hujan yang cukup deras dari jam 6 sore hingga dini hari menyebabkan banjir di sejumlah titik, salah satunya di sekolah SDN 13 ini yang terkena banjir lumpur. Dari BPBD Samarinda beserta relawan melakukan gotong royong, kasihan SD ini sudah sering terkena banjir lumpur,” ujar Ifran, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda.

Selain sudah sering terjadi banjir lumpur, Suratmi juga sudah melaporkannya ke Dinas Pendidikan Samarinda hingga DPRD Kalimantan Timur untuk meminta bantuan, mengingat beberapa kelas sudah tidak layak digunakan.

“Sudah 3 kali seperti ini, saya sudah mengusulkan untuk meminta bantuan kepada Pemerintah Kota hingga DPRD Provinsi untuk gedung baru, karena ada 4 kelas yang sudah mulai amblas dan sudah tidak layak untuk digunakan,” terangnya.

Penulis: Mangir Titiantoro
Editor: Awan

Berita Lainnya