Kutai Timur
PDAM Tirta Tuah Benua PDAM Tirta Tuah Benua PDAM Kutim 
Antisipasi Anggaran Jebol, PDAM Kutim Tak Jadi Gratiskan Semua Tagihan Pelanggan
SELASAR.CO, Sangatta – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tuah Benua Kutai Timur mengeluarkan kebijakan menggratiskan tagihan air ke pelanggan mulai April, Mei, dan Juni tahun 2020. Hal itu sebagai bentuk keprihatinan Pemerintah Kabupaten kepada masyarakat yang terdampak wabah virus corona (Covid-19). Namun, untuk mengantisipasi kurangnya anggaran, kebijakan itu berubah.
Jelang penagihan bulan Mei dan Juni, PDAM Kutim berencana menerapkan pola subsidi pembayaran berdasarkan golongan pelanggan. Bagi golongan pelanggan 1B, 1C dan 2 D, tetap gratis untuk tagihan bulan Mei. Sementara golongan pelanggan 1D, 2B dan 2C akan mendapatkan subsidi pembayaran sebesar Rp 200 ribu.
Sedangkan untuk pembayaran air di bulan Juni 2020, golongan pelanggan 1B, 1C, 1D, 2B, 2C dan 2D akan mendapatkan subsidi pembayaran sebesar Rp 200 ribu. Jika tagihan masih di bawah Rp 200 ribu, maka tetap digratiskan. Sementara jika tagihan sudah di atas Rp 200 ribu, maka para pelanggan diminta membayar kelebihan atau sisa tagihan itu.
Direktur PDAM Tirta Tuah Benua Kutai Timur, Suparjan, mengaku penerapan subsidi pembayaran tagihan air bagi pelanggan PDAM harus dilakukan. Sebab, jika tidak dilakukan pembatasan penggratisan, maka bisa dipastikan anggaran PDAM akan jebol. Sementara di sisi lain anggaran di pemerintahan juga dilakukan rasionalisasi.
“Memang harus diberi batasan, jika tidak otomatis akan mempengaruhi keuangan PDAM Kutim. Serta penggunaan air juga dipastikan akan berlebihan,” jelasnya.
Berita Terkait
Untuk itu, PDAM menginginkan agar bantuan tersebut bisa digunakan semaksimal mungkin oleh masyarakat selama pandemi corona. “Setelah ada pembatasan ini, kita juga mengharapkan masyarakat yang menikmati bisa bertambah dari 21,995 kepala keluarga. Anggarannya tetap, tapi masyarakat yang menikmatinya bertambah. Dari mana, dari pembatasan tadi, yang bulan ini sudah dapat gratis ya bulan depan sudah dapat pembatasan subsidi dari pemerintah,” terangnya.
Lebih lanjut, Suparjan mengakui jika dilihat dari sekian kubik air yang telah diberikan secara gratis kepada warga dari pemerintah, sebenarnya sudah sangat maksimal. Jika dibandingkan dengan beberapa daerah lain di Kaltim yang hanya menggratiskan tagihan air selama dua bulan. Bahkan ada yang hanya satu bulan saja.
Penulis: Bonar
Editor: Awan