Kutai Timur

Rapid test  pemkab kutim PT KPC Dinkes Kutim 

Selain Pedagang, Imam Masjid dan Pendeta di Kutim Bakal Di-Rapid Test



Rapid test pedagang Pasar Induk Sangatta (PIS).
Rapid test pedagang Pasar Induk Sangatta (PIS).

SELASAR.CO, Sangatta – Upaya pemutusan rantai penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya dengan melaksanakan rapid test bagi pedagang di Pasar Induk Sangatta (PIS) selama dua hari, yakni dari tanggal 28 hingga 29 Mei 2020.

Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Bahrani Hasanal, berharap tak ada warga yang reaktif dari rapid test ini. Sebab, jika reaktif, harus ditindaklanjuti dengan uji swab. Langkah pelaksanaan rapid test ini menjadi tahap awal persiapan sebelum New Normal diimplementasikan di Kutim.

“Rencannya tak hanya pedagang pasar, tapi para tokoh agama seperti imam masjid, pendeta, dan pemuka agama lainnya juga akan di-rapid test terlebih dahulu,” bebernya kepada sejumlah awak media.

Selain itu, menurut Bahrani, jika proses rapid test nantinya ada yang menunjukkan hasil reaktif, pasien untuk sementara diminta melakukan isolasi mandiri dan tidak beraktivitas di tempat umum. “Jika  hasilnya reaktif dianjurkan untuk isolasi mandiri, tak perlu panik karena belum pasti positif terpapar  corona, bisa saja karena flu biasa,” jelasnya.

Menurut Bahrani, total rapid test yang disiapkan untuk para pedagang mencapai 600 pcs. Namun dilaksanakan secara bertahap. “Setelah ini juga akan dilaksanakan di Pasar Sangatta Selatan, Teluk Lingga dan Town Hall,” ungkap Bahrani.

Lebih lanjut, rapid test yang digunakan merupakan sebagian dari bantuan PT KPC yang diserahkan kepada Pemkab Kutim pekan lalu, sebanyak 2.000 pcs. RSUD Kudungga Sangatta kebagian 1.000 pcs. Selain bantuan dari KPC, Dinkes Kutim juga mendapat bantuan dari Provinsi Kaltim sebanyak 2.000 pcs.

“Jadi ada 4.000 rapid test. Bantuan rapid test ini juga didistribusikan ke 21 puskemas di 18 kecamatan, agar tenaga medis juga bisa melakukan rapid test. Sebab banyak berkontak dengan pasien,” sebut Bahrani.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya