Utama

pembangunan gapura Kurama animasi Naruto IAIN Samarinda 

Begini Sebetulnya Hasil Akhir Gapura di Samarinda yang Disoal Mirip Kyubi Naruto



Gapura yang ada di Jalan HAM Rifadin, Loa Janan Ilir. Foto: Prokal.co
Gapura yang ada di Jalan HAM Rifadin, Loa Janan Ilir. Foto: Prokal.co

SELASAR.CO, Samarinda – Proyek pembangunan gapura di jalan masuk Kota Samarinda dari Balikpapan menjadi sorotan. Pasalnya proyek di Jalan HM Rifaddin itu disebut-sebut mirip dengan ekor Kyubi bernama Kurama dalam film animasi Naruto.

Kegiatan proyek yang berada tepat di Kampus IAIN Samarinda terdapat empat tiang yang menjadi pilar. Tiap-tiap pilar akan dibuatkan simbol paruh burung enggang khas Kalimantan dari baja. Simbol tersebut belakangan disebut warganet mirip dengan ekor Kyubi (rubah berekor sembilan dalam serial kartun Naruto). Pantauan media ini di lapangan, baru satu pilar yang sudah dipasangi simbol paruh burung enggang, sehingga masih tersisa tiga pilar lagi yang belum dipasang.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda, Cecep Herly menganggap wajar anggapan warganet tersebut. Karena pembangunan gapura tersebut memang belum rampung.

 “Itu ada empat bagian paruh burung enggang. Nanti semua terpasang baru bisa kelihatan utuh," ujar Cecep.

Ia mengatakan, masyarakat baru akan dapat melihat gambaran yang telah didesain setelah benar-benar jadi.

"Kalau dari arah Balikpapan, sekitar ratusan meter mungkin tampak berbeda. Seperti kita menyuguhkan kembang atau rangkaian bunga. Hanya saja itu kan masih satu. Jadi benar juga kalau kaya Naruto. Itu pekerjaan belum selesai,” sambung dia.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Gapura, Suprayogi menambahkan dibutuhkan sekitar Rp 5,2 miliar agar bangunan tersebut berdiri sempurna.

Pekerjaan tahap pertama sudah digelontorkan senilai Rp 1,7 miliar dari APBD murni 2019. Dana tersebut digunakan untuk bangun empat tiang dan satu simbol paruh burung enggang terbuat dari baja. "Harga baja itu senilai Rp 900 juta beli di Boyolali, Jawa Tengah," ungkap Yogi.

Kemudian, untuk tahap kedua, digelontorkan lagi dana Rp 500 juta dari APBD perubahan 2019. Dana tersebut digunakan untuk pelebaran median jalan 2,5 meter di sekitaran gapura, taman, cor beton dan ukiran Samarinda dari pipa galvanis.

"Masih ada tiga pilar lagi yang belum dipasang simbol paruh burung enggang. Jadi butuh dana sekitar Rp 3 miliar lagi untuk menyelesaikan kegiatan tersebut plus lighting (lampu)," terang dia. Jika ditotal maka keseluruhan anggaran untuk bangun gapura tersebut sebanyak Rp 5,2 miliar.

Untuk tambahan dana Rp 3 miliar, kata Yogi, sebenarnya sudah dianggarkan tahun ini, hanya saja, dana tersebut direalokasi untuk penanganan Covid-19. "Jadi belum tahu kapan gapura itu rampung. Tapi Pak Wali Kota minta secepatnya," jelasnya.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya