Hukrim

KDRT Suami Pukul Istri Suami Sekap Istri Kekerasan Dalam Rumah Tangga 

Kesal Sering Dinasihati, Suami Pukul dan Sekap Istri



Ilustrasi
Ilustrasi

SELASAR.CO, Samarinda - Kesal karena terus dinasihati istri, seorang pria berinisial FH (41) tega memukul istrinya sendiri. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ini dialami oleh ID (43) pada Sabtu malam, 25 Oktober 2020 lalu. Perlakuan tersebut, disebut korban, terjadi karena sifat FH yang temperamental. 

Kekerasan ini bermula saat FH berselisih dengan tetangganya. Lalu datang istrinya, yaitu ID, menasihati suaminya. Namun, perlakuan tidak pantas justru ditunjukkan FH, dengan memukul bagian bibir istrinya. Akibat pukulan tersebut, mulut ID pun terluka sampai mengeluarkan darah.

Tak hanya ditonjok, ID kemudian diseret ke dalam kamar lalu disekap serta diancam agar tidak melaporkan aksi tersebut ke polisi.

Setelah berhasil keluar kamar, karena tidak tahan dengan perlakuan suaminya, korban melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Sungai Kunjang, didampingi Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRCPPA) Korwil Kaltim. Tak berselang lama, polisi bergerak cepat melakukan pengamanan terhadap FH di kediamannya, di Jalan Antasari, Gang Baisah, Kecamatan Sungai Kunjang.

ID yang menjadi korban kekerasan langsung menjalani visum didampingi oleh TRCPPA Korwil Kaltim. 

"Lagi-lagi KDRT terjadi karena permasalahan sepele seperti ini. Yang disayangkan, kejadian tersebut harus disaksikan langsung oleh anak-anak korban. Korban ditonjok di bibirnya satu kali," jelas Rina Zainun, Ketua TRCPPA Korwil Kaltim. Kekerasan yang dialami ID, kerap disaksikan anaknya.

"Selanjutnya kami menyerahkan kasus KDRT ini ke kepolisian, tugas kami hanya mendampingi korban," tambah Rina.

Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskirm Polsek Sungai Kunjang, Iptu Purwanto membenarkan informasi tersebut. Dia menjelaskan, anggotanya telah menindak pelaku guna mengetahui penyebabnya. Saat ini pelaku masih dimintai keterangan.

"Benar kami telah mengamankan yang bersangkutan. Kami masih memintai keterangan, bagaimana hasilnya nanti akan kami informasikan lagi," jelas Purwanto.

KASUS BERAKHIR DAMAI 

Namun belakangan, kejadian KDRT ini diketahui berakhir damai. Hal ini setelah FH telah meminta maaf kepada istrinya (ID) dan memohon agar kasus yang menjeratnya tersebut tidak dilanjutkan ke ranah hukum. 

"Kasusnya tidak dilanjutkan karena sudah mediasi dan istri katanya masih cinta," ucap Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Iptu Purwanto.

Hal ini juga diketahui oleh TRCPPA Korwil Kaltim. Lembaga yang mendampingi korban tersebut menjelaskan memang ada upaya tindakan damai yang dilakukan oleh FH. Karena telah usainya proses mediasi dan terjadi kesepakatan untuk berdamai, maka kasus tersebut ditutup dan FH diperbolehkan kembali untuk pulang ke rumah.

"Dilakukan mediasi sebelum lanjut ke tahap BAP. Langkah damai diambil dikarenakan alasan anak. Jadi anak mereka yang kecil itu sangat dekat dengan ayahnya. Jadi itu alasan tidak dilanjutkan," ucap Rina Ketua TRCPPA Korwil Kaltim saat dikonfirmasi melalui telepon. 

Langkah damai tersebut ditandai dengan ditandatanganinya surat perjanjian yang isinya apabila FH kembali mengulangi tindak kekerasan terhadap ID, maka akan dilanjutkannya proses hukum terhadap FH tanpa melalui tahap mediasi.

"Jadi surat tersebut dibuat menjadi tiga rangkap, dipegang pihak kepolisian, kami (TRCPPA Korwil Kaltim) dan mereka (FH dan ID)," tambah Rina.

Rina juga menambahkan bahwa ada dugaan permasalahan yang masih ditutupi dari FH dan ID. Pemicu tindakan KDRT tersebut diketahui karena ID menasihati sang suami, namun suami tidak menerima dan langsung melakukan tindak kekerasan terhadap ID. Namun karena tidak ada keterbukaan dan tidak ada penjelasan lebih lanjut dari korban maupun pelaku, maka kasus tersebut hanya menjelaskan pemicu permasalahan karena tak diterima dinasihati.

Kasus tersebut akhirnya berakhir dengan disepakatinya perdamaian. ID memaafkan dan tidak melanjutkan permasalahan ini hingga ke ranah hukum. Namun diketahui bahwa ID memilih untuk melanjutkan kasus ini ke tahap perceraian.

"Istrinya sudah tidak mau dengan suaminya karena sudah tidak tahan lagi, dia (ID) kerap dipukuli, makanya istri memilih untuk menyelasaikannya saja dan memilih bercerai," tutup Rina.

Penulis: Bekti
Editor: Awan

Berita Lainnya