Pendidikan

dprd kaltim gedung sekolah Sekolah Menengah Atas Disdikbud Kaltim 

Masih ada 7 SMA Sederajat di Kaltim yang Belum Punya Gedung Sendiri



Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin
Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin

SELASAR.CO, Samarinda – Sebanyak 7 SMA sederajat yang tersebar di seluruh kabupaten kota di Kaltim dilaporkan tidak memiliki gedung sendiri untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajarnya. Hal ini diungkapkan sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin usai menggelar rapat gelar pendapat (RDP) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim pada Senin (26/10/2020).

Disebutkan oleh Salehuddin RDP tersebut untuk mengetahui terkait penyusunan anggaran program kegiatan 2021. Sebab untuk hal yang berkaitan dengan pendidikan harus memenuhi kuota anggaran minimal sebesar 20 persen berdasarkan tuntutan undang-undang yang berlaku. “Namun yang pasti, akan mengikuti besaran dana pendapatan. Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, akan mengalami penurunan,” ungkap Salehuddin.

Sementara terkait masih ada SMA sederajat di Kaltim yang belum memiliki gedung sendiri, tak dapat dimungkiri bahwa kondisi keuangan yang mengalami penurunan jadi salah satu kendala dalam penyelesaian persoalan itu. Namun, Salehuddin berharap bahwa hak dan kewajiban untuk bidang pendidikan di Kaltim tetap tidak dikurangi. Bahkan menurutnya, jika perlu seharusnya anggaran pendidikan bisa ditambah.

Secara spesifik, angka yang menunjukkan total anggaran untuk pendidikan memang belum dipegang. Sebab, plot anggaran yang disampaikan oleh Bappeda Kaltim ke Disdikbud Kaltim belum diberikan secara detail.
“Persentasenya kan minimal wajib 20 persen untuk pendidikan. Sebab sekali lagi dengan kegiatan belajar-mengajar yang daring seperti ini, harus ditingkatkan. Mulai pengadaan alat seperti laptop untuk para guru dan lain sebagainya,” lanjut politisi Golkar itu.

Ditemui secara terpisah, Anwar Sanusi selaku kepala Disdikbud Kaltim menyebutkan bahwa soal adanya 7 SMA sederajat yang belum memiliki gedung, bahwa anggaran yang nantinya ditetapkan juga akan diprioritaskan untuk pembangunan gedung tersebut. Namun, pihaknya pun mencoba untuk mengajukan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat. Tujuh sekolah itu sendiri tersebar di Samarinda, Kukar, Paser, dan Balikpapan. Khusus Samarinda, sekolah yang akan dibangun yakni SMA 16 dan SMA 17.

“Tahun ini juga kita dapat. Berapa nominalnya belum tahu. Kalau tahun kemarin kan sebesar Rp 163 miliar. Jadi kita berusaha juga ke pusat. Terpenting, kita punya jaringan untuk mendapatkan itu,” pungkas Anwar.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya