Politik
calon-wali-kota-samarinda  andi-harun daerah otonomi baru DOB Samarinda Seberang 
Andi Harun Berkomitmen Benahi Ketertinggalan Pembangunan di Samarinda Seberang
SELASAR.CO, Samarinda - Pembangunan yang merata tampaknya menjadi salah satu prioritas Andi Harun jika nantinya terpilih sebagai wali kota Samarinda. Pasalnya, nomor urut 2, menunjukkan komitmennya untuk mengatasi ketertinggalan pembangunan di kawasan Samarinda Seberang. Dikatakannya pembangunan dan ketersediaan fasilitas di Samarinda Seberang memang tertinggal dibandingkan kecamatan lainnya di Kota Samarinda. Wajar kemudian warga Samarinda Seberang menggaungkan daerah otonomi baru (DOB). Dia pun mendukung terbentuknya DOB Samarinda Seberang sebagai solusi jangka panjang untuk meningkatkan pembangunan di wilayah tersebut.
Namun ia berujar bahwa mimpi mewujudkan DOB Kabupaten Samarinda Seberang memerlukan waktu yang tidak sebentar. Sementara, ketersediaan infrastruktur di kawasan itu menjadi kebutuhan yang sudah mendesak.
Sebagai bentuk komitmennya membangun Samarinda Seberang, hal pertama yang akan dilakukan Andi Harun saat terpilih sebagai wali kota adalah mendeteksi kebutuhan mendasar warga yang belum mampu dipenuhi karena keterbatasan infrastruktur.
“Sehingga antara kebutuhan masyarakat Samarinda Seberang dan perencanaan yang dilakukan pemerintah menjadi sinkron,” ujar Andi Harun.
Berita Terkait
Politisi empat periode di legislatif tingkat Provinsi ini sebenarnya sudah memiliki data terkait masalah utama di Samarinda Seberang. Hal itu diperoleh saat proses menyerap aspirasi masyarakat di masa kampanye, yang dia lakukan sejak beberapa bulan terakhir. Baik sebagai calon wali kota, maupun sebagai wakil rakyat sebagai anggota DPRD Kaltim.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di Samarinda Seberang adalah perbaikan dan peningkatan jalan lingkungan. Dia melihat terdapat beberapa permukiman padat di Samarinda Seberang yang akses jalannya tidak memadai dan terbuat dari kayu.
Dia juga melihat di ruas jalan utama Samarinda Seberang misalnya, seperti di Jalan Bung Tomo, yang belum memiliki drainase. Hal ini memicu semakin seringnya genangan air terlihat.
“Kondisi ini pada akhirnya merugikan para pelaku usaha di pinggiran jalan utama tersebut. Ini salah satu masalah krusial yang harus kita hadapi,” pungkasnya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan