Kutai Kartanegara

Vaksinasi Covid-19 Vaksin Covid-19 Vaksin corona 

Begini Pengakuan Tokoh yang Telah Divaksin di Kukar



Salah satu penerima vaksin pertama di Kukar, Kepala Dinas Kesehatan Kukar, dr Martina Yulianti.
Salah satu penerima vaksin pertama di Kukar, Kepala Dinas Kesehatan Kukar, dr Martina Yulianti.

SELASAR.CO, Tenggarong – Sejumlah tokoh di Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan vaksin pertama di RSUD AM Parikesit, Kamis (14/01/2020). Pada kick off vaksin pertama di Kukar, ada tujuh tokoh yang divaksin, yakni Kepala Dinas Kesehatan Kukar dr Martina Yulianti, Dandim 0906 Tenggarong Letkol Inf Charles Alling, Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kukar Irianto, Perwakilan Pendeta David Oktavianus Subagio Hardjawinata, dan Akbar Haka sebagai influencer.

Kepala Dinas Kesehatan Kukar, dr Martina Yulianti menjadi orang pertama yang divaksin di Kukar. Martina Yulianti mengaku saat divaksin tidak merasakan sakit, dan setelah divaksin tidak merasa gejala pusing.

“Jangan takut vaksin ini aman dan halal. Masih menunggu apakah kita merasa tidak nyaman, pusing atau gatal-gatal, sampai saat ini saya tidak merasakan apa-apa,” ucap Martina Yulianti.

Sementara itu, Akbar Haka mengaku tidak ada persiapan khusus yang dilakukan sebelum vaksin, hanya saja setiap bangun tidur ia selalu meminum air putih. Setelah divaksin ia merasa semakin sehat. Musisi ini berharap nantinya di Kukar bisa terbentuk herd immunity.

“Harapan saya nantinya bisa terbentuk herd immunity, 60 persen di Kukar, sehingga bisa bebas beraktivitas lagi, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” kata Akbar Haka.

Sementara itu, Wakil Direktur RSUD AM Parikesit, dr Mauritz Silalahi mengatakan pihaknya telah mempersiapkan vaksinasi ini dari jauh hari. Yakni dengan menyediakan petugas yang telah dilatih, sehingga vaksinasi di Kukar bisa berjalan dengan lancar.

“Proses screening dari awal sampai akhir itu kurang lebih 15 menit, dan perlu observasi selama 30 menit,”ujar Mauritz.

Sementara, Martina Yulianti menambahkan obeservasi dilakukan untuk melihat apakah terdapat keluhan dan tanda klinis yang membahayakan dalam 30 menit masa observasi.

Selanjutnya setelah ini pihaknya masih tetap melakukan pemantauan terhadap orang yang telah divaksin, sehingga kemudian setelah 14 hari bisa dilakukan vaksinasi kedua.

Martina Yulianti mengimbau agar masyarakat jangan takut untuk divaksin, karena aman dan demi kebaikan bersama. Ia pun mengimbau meskipun telah divaksin, tetap harus melakukan protokol kesehatan, yakni dengan tetap menggunakan masker saat berpergian, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Penulis: Faidil Adha
Editor: Awan

Berita Lainnya