Utama

ICU Khusus Pasien Covid ruang ICU untuk pasien corona ruang ICU di Kaltim Penambahan kasus Covid-19 di Kaltim ruang khusus corona 

ICU Khusus Pasien Covid Beberapa Rumah Sakit di Kaltim Mulai Penuh



Ilustrasi ruang ICU Khusus Pasien Covid.
Ilustrasi ruang ICU Khusus Pasien Covid.

SELASAR.CO, Samarinda - Penambahan kasus harian Covid-19 di Kaltim dalam seminggu terakhir terus di atas 300 kasus. Bahkan puncaknya pada Rabu, 27 Januari 2021 lalu, Kaltim tercatat memiliki 756 kasus positif Covid-19 baru. Penambahan kasus harian yang besar ini akhirnya turut berdampak terhadap rumah sakit, karena semakin banyaknya pasien yang harus dirawat.

Seperti diketahui, untuk pasien positif Covid-19 tanpa gejala saat ini telah tersedia beberapa rumah karantina untuk menjalani masa isolasi. Namun, permasalahan datang untuk pasien dengan gejala berat yang harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU.

Pasalnya, diperoleh informasi bahwa saat ini ruang ICU di beberapa rumah sakit di Kaltim mulai penuh. Hal ini diungkapkan Sekretaris Provinsi  (Sekprov) Kaltim, M Sa'bani. Oleh karena itu pemerintah berencana menambah kapasitas ruangan agar bisa menampung lebih banyak pasien.

“Sekarang rumah sakit seperti RSUD Kanudjoso dan RSUD AWS kan ruang ICU-nya sudah mulai full. Jadi kita akan mulai menambah ruangan,” ujarnya pada hari ini, Jumat (29/1/2021).

Namun, dikatakan Sa’bani, dalam penambahan jumlah ruangan dan segala peralatan medis, tentu juga diperlukan perekrutan tenaga medis, utamanya perawat.

“Menambah ruangan itu tentu menambah perawatan dan juga tenaga kesehatan. Kalau memang (rumah sakit) tidak mampu lagi kami akan lakukan rekrutmen. Hanya saja merekrut perawat pasien Covid-19 tidak sederhana. Apalagi sudah banyak kasus nakes yang gugur saat menjalankan tugasnya, itu secara psikis pasti membuat takut,” jelasnya.

Selain itu, faktor beban kerja yang berat juga dapat menjadi pertimbangan calon pelamar dalam mendaftarkan dirinya. “Bagaimana tidak lelah? Dengan menggunakan APD level tiga paling lama mampu bertahan paling hanya sekitar tiga jam. Dan saat itu terkuras semua energi dan cairan tubuh, karena panas sekali,” tuturnya.

Sebagai informasi, saat ini jumlah perawat pelayanan atau penanganan Covid-19 di RSUD AWS Samarinda ada sebanyak 394 orang. Mereka bertugas di ruang Tulip 46 orang, Seruni 39. Flamboyan 39, Lily 17, Mawar VK 15, Instalasi Gawat Darurat (IGD) 53, Analisis Gas Darah (AGD) 8, dan Instalasi Bedah Sentral (IBS) 100. Selain itu di bagian Anestesi ada 26 orang, Hemodialisa 6 orang, serta Skrining (Poliklinik) 45 orang.

"Sementara total perawat yang kami miliki ada 900 orang, ditambah 150 bidan sehingga total 1.050 orang," ujar Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dr David Hariadi Masjhoer, dikutip Humas Pemprov Kaltim.

Sementara untuk jumlah ruangan penanganan Covid-19, lanjut David, ada 73 ruangan terdiri TT (tempat tidur) Isolasi 53, ICU Isolasi 7 TT, IGD Covid 8 TT dan kasus bayi-anak 5 TT. Rencananya, pihak rumah sakit ingin menambah ruangan untuk 50 TT Isolasi dan 30 TT ICU.

“Untuk sekarang, tenaga kami cukup. Cuma memang kalau untuk ditambah kapasitas, kami menghitung lagi jumlah perawatnya. Kalau tempat tidur kita tidak ada masalah. Tapi nakesnya yang harus dihitung, karena kita juga melaksanakan instruksi bahwa nakes pun harus dijaga. Opsi penambahan nakes lagi kita bicarakan. Mencarinya agak susah,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya