Kutai Kartanegara

Aksi Damai Mahasiswa  Demonstrasi mahasiswa  Aliansi Keroan Mahasiswa Peduli Kukar AKMPK Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 

Lagi-lagi Tak Ketemu Bupati, Mahasiswa Kukar Bakar Ban dan Sempat Ricuh dengan Satpol PP



Aksi damai mahasiswa di depan Kantor Bupati Kukar.
Aksi damai mahasiswa di depan Kantor Bupati Kukar.

SELASAR.CO, Tenggarong - Aliansi Keroan Mahasiswa Peduli Kukar (AKMPK) kembali menggelar aksi damai di depan kantor Bupati Kutai Kartanegara. Kegiatan ini merupakan lanjutan aksi pertama saat pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kukar pada 26 Februari lalu. Sempat terjadi kericuhan antara mahasiswa dan petugas Satpol PP.

Kericuhan tersebut terjadi saat petugas Satpol PP hendak memadamkan ban bekas yang dibakar oleh mahasiswa.

Koordinator lapangan aksi AKMPK, Ahmad Rifai Arifin, mengatakan, aksi kedua ini dilakukan karena pada aksi pertama, para mahasiswa tidak bertemu dengan Bupati Kukar, Edi Damansyah.

"Aksi ini sebetulnya aspirasi dari kawan-kawan mahasiswa, ada hal-hal yang harus harus diprioritaskan untuk pembangunan Kukar, yakni, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan yang lainnya," ujar Arifin.

Ia menyebutkan, pembakaran ban yang dilakukan bukan bentuk tindakan anarkis. Namun, itu bentuk kekecewaan dari mahasiswa, karena sudah dua kali melakukan aksi, tak juga bertemu Bupati Kukar. Ia pun menyebutkan, jika belum bertemu langsung dengan Bupati Kukar, maka akan ada aksi-aksi selanjutnya.

"Kalau Bupati Kukar tidak menemui kami, maka kami akan lanjut demo untuk yang kesekian kalinya, sampai Bupati Kukar menemui kami," tegas Arifin.

Smeentara itu, Kepala Sub Bag Banin Ops Polres Kukar, AKP Panca Gunadi, mengatakan, sebenarnya pada masa pandemi Covid-19 ini tidak diperbolehkan melakukan kegiatan yang sifatnya menimbulkan kerumunan, termasuk aksi damai yang dilakukan para mahasiswa tersebut.

"Sebenarnya mereka sudah diimbau untuk tidak melaksanakan kegiatan ini di masa pandemi, tapi mereka tetap melaksanakan. Kita juga tidak melakukan pembubaran, kita mengimbau dulu, aspirasi mereka juga yang harus kita perhatikan," jelas Panca.

Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kukar, Rasidi, mengatakan, malam sebelum aksi ini digelar, ia sudah mengundang korlap untuk memberi saran agar tidak melakukan aksi di masa pandemi Covid-19. Hal itu untuk menghindari terjadinya kerumunan. Ia juga sudah menyampaikan bahwa hari ini Bupati Kukar tidak ada di Kantor.

"Saya sarankan untuk hubungi Bagian Humas untuk menyampaikan, kira-kira kapan jadwalnya bisa bertemu dengan Bupati, tapi saya batasi hanya 5 orang," terang Rasidi.

Ia pun mengaku, bahwa memang sempat terjadi gesekan antara mahasiswa dengan anggota Satpol PP. Hal itu disebabkan lantaran mahasiswa tidak terima bekas yang dibakar, dipadamkan oleh petugas Satpol PP.

"Ya mungkin tadi, mahasiswa gak terima kalau bannya dipadamkan, itu kan mengganggu siklus udara juga," tutup Rasidi.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya