Utama

Efisiensi Anggaran  Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 Inpres Nomor 1 Tahun 2025 Aksi Indonesia Gelap  Demonstrasi mahasiswa Prabowo Bilang Efisiensi Anggaran  Dampak Efisiensi Anggaran 

Ananda Moeis Temui Massa Aksi Solidaritas "Indonesia Gelap" di Depan DPRD Kaltim



SELASAR.CO, Samarinda - Aliansi Mahasiswa Kalimantan Timur (Mahakam) kembali turun demonstrasi untuk ketiga kalinya pada Senin (24/2/2025). Tuntutan yang mereka bawa meliputi cabut Instruksi Presiden (Inpres) No 1 tahun 2025, evaluasi total program Makan Bergizi Gratis (MBG), dan menolak efisiensi anggaran pendidikan.

Peserta aksi juga menuntut perwakilan DPRD Kaltim untuk datang dan menandatangani kesepakatan membawa tuntutan mahasiswa ke pemerintah pusat.

Dalam kesempatan tersebut, Ananda Emira Moeis selaku Wakil Ketua II DPRD Kaltim menemui massa aksi. Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Timur tesebut menyampaikan solidaritas dan apresiasi kepada gerakan mahasiswa yang peduli terhadap isu-isu terkini. Ia juga berkomitmen untuk menyampaikan tuntutan Aliansi Mahakam kepada jajaran DPRD Kaltim dan instansi-instansi terkait.

“Hari ini kami terima kajian-kajian [isu] kalian dan akan kami bawa ke DPRD Kaltim dan akan kami kawal serta prioritaskan sesuai kapasitas kami”, ujarnya.

Maulana selaku Humas Aliansi Mahakam mengapresiasi langkah DPRD Kaltim yang kooperatif dengan massa aksi. Kendati demikian, Presiden BEM KM Unmul tersebut menyebutkan bahwa Aliansi Mahakam memberi tenggat 14 hari kepada DRPD Kaltim untuk memenuhi tuntutan massa aksi.

‘’Jika tidak ada kelanjutan yang jelas [dari pihak DPRD] kami akan kembali konsolidasi untuk menentukan langkah aksi ke depannya,” ujar mahasiswa FISIP tersebut.

Massa aksi membubarkan diri dengan tertib sebelum pukul 6 sore. Pada aksi sebelumnya, massa aksi dibubarkan paksa oleh pihak kepolisian imbas enggannya massa membubarkan diri sebelum tuntutan mereka dipenuhi oleh pihak DPRD Kaltim.

Aksi Aliansi Mahakam kali ini juga bersolidaritas dengan Aksi Indonesia Gelap yang digelar di berbagai daerah se-Indonesia. Keprihatinan terhadap keputusan pemerintah seperti Inpres No 1 tahun 2025, MBG, revisi UU Minerba, dan sebagainya membuat berbagai elemen masyarakat turun ke jalan. Pesimisme masa depan yang diwakilkan oleh narasi “Indonesia Gelap” juga diikuti dengan tagar #KaburAjaDulu yang menyuarakan WNI untuk mencari kehidupan yang lebih layak di luar negeri.

Penulis: Zain
Editor: Awan

Berita Lainnya