Kutai Timur
pencuri pencurian Satreskrim Polres Kutim Komplotan Pencuri  Pencuri Lintas Provinsi Tim Unit Macan Satreskrim Polres Kutim Digigit Buaya Pencuri Apes 
Sempat Lolos dari Kejaran Polisi, Pencuri Ini Malah Digigit Buaya
SELASAR.CO, Sangatta - Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Kiranya peribahasa itu tepat menggambarkan kawanan pencuri di Kutai Timur (Kutim) ini. Meski sempat kabur dari kejaran unit Macan Satreskrim Polres Kutai Timur, para pencuri lintas provinsi yang tengah beraksi di Kutim nyaris berakhir tragis. Satu dari 3 orang komplotan itu harus dilarikan ke rumah sakit setelah bergulat dengan buaya di Sungai Kandolo.
Kapolres Kutim, AKBP Welly Djatmiko, mengatakan kejadian bermula pada hari Selasa 2 Maret 2021. Sekira pukul 12.00 Wita, Polsubsektor Teluk Pandan menerima laporan dari warga tentang adanya kasus pencurian. Setelah menerima laporan, Kapolsubsektor Teluk Pandan menginformasikan ke Tim Unit Macan Satreskrim Polres Kutim.
“Setelah itu Tim Unit Macan Satreskrim Polres Kutim langsung melakukan penyelidikan. Kemudian sekitar pukul 12.30 Wita, tim mendapat informasi bahwa para terduga pelaku pencurian menggunakan mobil Avanza silver KT 1624 CN dan sedang makan di warung salah satu warga di TNK,” ucap Kapolres Kutim, pada jumpa pers di Mapolres Kutim, Kamis (4/3/2021).
Setelah itu, Tim Macan Satreskrim Polres Kutim dan Polsubsektor Teluk Pandan langsung menuju ke TNK. Setelah sampai, tim menemukan mobil dimaksud, terparkir di depan warung salah satu warga. Kemudian tim mengetuk pintu mobil itu, namun tidak dibuka. Bahkan, langsung melarikan diri ke arah Sangatta.
Berita Terkait
“Namun, tidak lama, mobil yang ditumpangi para terduga pelaku berbelok arah dan kembali mengarah ke Bontang. Sehingga tim langsung melakukan pengejaran dan sesampainya di daerah Kandolo Teluk Pandan, tim berusaha menghentikan mobil yang ditumpangi para terduga pelaku dengan memberi tembakan peringatan serta memepet kendaraan mereka namun tidak berhenti,” ungkap Kapolres.
Salah satu dari terduga pelaku juga sempat mengeluarkan parang dan mengarahkannya ke petugas yang hendak menghentikan mobil mereka. Setelah itu mobil terduga pelaku tetap melaju kencang ke arah Bontang. Namun, para terduga pelaku kembali memutar balik arah ke Sangatta.
“Di daerah Kandolo Teluk Pandan, kendaraan terduga pelaku kembali memutar balik ke arah Bontang dan sesampainya di dekat jembatan Kandolo, mobil yang ditumpangi para terduga pelaku berhenti dan para terduga pelaku melarikan diri ke dalam kebun. Kemudian sekitar pukul 17.00 Wita, salah satu terduga pelaku atas nama Arman alias Ompong ditangkap di dalam kebun masyarakat dekat sungai Kandolo dan langsung diamankan ke Mako Polsubsektor Teluk Pandan,” tuturnya.
Kemudian, pada pukul 20.30 Wita, terduga pelaku atas nama Aril juga ditangkap di dalam kebun dan langsung dilarikan ke RSUD Bontang untuk mendapatkan perawatan. “Dikarenakan terdapat luka pada wajah dan sebagian tubuhnya karena digigit buaya. Keesokan harinya saudara Nasrul diamankan di pinggir jalan Kandolo,” ucapnya.
Untuk diketahui, para pelaku kerap mengincar warung warga dengan cara salah satu pelaku berpura-pura sebagai pembeli sambil melakukan tawar menawar barang yang ada di warung untuk mengalihkan perhatian pemilik warung. Kemudian pelaku lainnya beraksi mengambil barang-barang dalam warung.
“Salah satu pelaku berpura-pura meminta daun di rumah warga, yang akan digunakan untuk obat. Setelah korban mengambil daun tersebut, pelaku lain beraksi masuk ke dalam rumah mengambil barang,” bebernya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para pelaku diancam pasal 363 ayat 1 ke 4 KUHP dengan hukuman paling lama 7 tahun penjara.
Sementara itu, dari pengakuan salah satu tersangka yaitu Aril, setelah dirinya dikejar Tim Unit Macan Satreskrim Polres Kutim, ia berlari masuk ke dalam kebun dan bersembunyi di dalam sungai dengan cara berendam kurang lebih 1 jam lamanya.
“Tiba-tiba kepala saya disentuh dari arah belakang, saya kira polisi. Setelah saya noleh ternyata seekor buaya berukuran besar. Kemudian bagian kepala saya digigit dan langsung diputarnya di dalam air. Setelah itu saya melakukan perlawanan dengan cara memegang mulut buaya itu, hingga buaya itu melepaskan gigitannya,” ucap Aril.
Akibat gigitan buaya itu, dirinya mengalami luka parah di bagian kepala hingga beberapa luka cakar di bagian perut dan belakang. “Yang di bagian perut, itu cakaran yang kedua kalinya setelah melepaskan gigitan dari kepala,” terangnya.
Setelah luka parah, ia kemudian ke rumah warga untuk meminta pertolongan dan meminta air. Tak berapa lama, ia kemudian diamankan pihak kepolisian.
Penulis: Bonar
Editor: Awan