Utama

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Menteri LHK Menteri Siti Nurbaya Kunjungan Menteri LHK  Siti Nurbaya Bakar  Kunjungan Menteri LHK di Kaltim Jalan rusak di tanah datar 

Menteri dan Pak Isran Lewati Jalan Rusak di Tanah Datar, Begini Respons Warga



Pengawalan rombongan Menteri LHK dan Gubernur Kaltim.
Pengawalan rombongan Menteri LHK dan Gubernur Kaltim.

SELASAR.CO, Samarinda - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) pada hari ini telah merampungkan agenda kunjungan kerjanya di Kalimantan Timur. Tiba di Kaltim pada 3 April 2021 melalui bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Menteri LHK Siti Nurbaya langsung melakukan kunjungan ke lokasi Ibu Kota Negara (IKN) baru di Desa Mentawir, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara. Usai beristirahat di Samarinda, pada hari ini, Minggu (4/4/2021), Menteri LHK melanjutkan kunjungannya ke Desa Saliki, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara. 

Kunjungan tersebut untuk meninjau calon lokasi persemaian mangrove dan penanaman mangrove. Dalam setiap kunjungan kerjanya, Menteri LHK Siti Nurbaya turut didampingi Gubernur Kaltim Isran Noor. 

Namun yang cukup menyita perhatian publik utamanya warga Samarinda, justru bukan saat menteri melakukan kunjungan kerja ke IKN. Melainkan saat iring-iringan kendaraan menteri dan gubernur melalui kawasan jalan rusak di Desa Tanah Datar. Pasalnya dua hari lalu atau tepatnya pada Jumat 2 April 2021, jalanan poros Samarinda-Bontang itu mengalami rusak parah usai hujan deras turun di kawasan tersebut. Bahkan menurut penuturan warga sekitar banyak pengendara yang terjebak macet hingga berjam-jam. 

Dalam pantauan Selasar, kondisi jalan di Desa Tanah Datar hari ini sudah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Jalan tanah yang sebelumnya lembek dan bergelombang, hari ini sudah dapat dilalui pengendara. Meski begitu masih terdapat beberapa titik yang berlubang. Beberapa warga sekitar pun terlihat berinisiatif menambal lubang-lubang besar yang ada dengan peralatan dan material seadanya. Seperti yang dilakukan salah satu warga bernama Syahrul. Menggunakan batu yang ia ambil dari dalam saluran drainase yang ada di tepi jalan, dirinya pun menambal lubang-lubang yang ada di jalan tersebut. 

“Rusaknya jalan ini sudah kurang lebih 2-3 bulan kami rasakan. Kondisinya hancur yang mungkin karena aktivitas tambang. Kalau hujan semakin parah, karena air tergenang dan saluran drainasenya tidak terlalu aktif,” sebutnya. 

Lebih jauh dirinya turut berkisah soal kejadian kemacetan panjang di ruas jalan tanah datar dua hari lalu. Saat itu ada dua truk muatan kelapa sawit nyaris terguling karena bannya yang terperosok ke dalam ruas jalan yang kondisi tanahnya lembek.

“Itu sampai malam sekitar jam 23.00 Wita, sampai pagi keesokan harinya ada lagi truk yang membawa barang yang mau rebah juga. Karena itu dari pagi sampai sore terjadi kemacetan panjang. Jadi ada banyak pengguna jalan yang mau mengejar pesawat ke bandara beralih ke jasa ojek yang ada di sekitar sini,” tuturnya. 

Oleh karena itu, ia pun memohon kepada instansi terkait agar perbaikan jalan di kawasan tersebut dapat segera diperbaiki. 

Hal serupa juga disampaikan Mega, salah satu pemilik warung makan yang berada di tepi jalan poros di Desa Tanah Datar. Dirinya berujar, bahwa kemacetan panjang yang terjadi dua hari itu sebenarnya sudah sering terjadi usai hujan lebat turun. Dirinya pun berharap dengan pemerintah setingkat menteri dan gubernur sudah merasakan langsung kondisi jalan tersebut, dapat segera memperbaiki jalan di kawasan tersebut. 

“Bukan panjang lagi macetnya kemarin itu, orang antre di sini sampai berjam-jam. Itu kejadian tidak sekali-dua kali saja, sudah sering seperti itu. Karena ini kan jalur utama. Harapannya agar diperbaiki lah jalan ini, kan malu juga selama ini Kalimantan dikenal kaya di Jakarta tapi kenyataanya begini (jalan rusak). Kasihan juga banyak pengendara yang lewat sini sering jatuh,” harap Mega.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya