Utama

Intimidasi PKL di Samarinda pemukulan wartawan diintimidasi Penjual Buah di Samarinda 

Berakhir Damai dengan Materai, Pedagang Durian Minta Maaf kepada Wartawan



Permintaan maaf oleh oknum pedagang buah durian yang melakukan pengancaman terharap wartawan.
Permintaan maaf oleh oknum pedagang buah durian yang melakukan pengancaman terharap wartawan.

SELASAR.CO, Samarinda - Kasus pedagang durian bernama Asrul Annas (35) yang melakukan intimidasi terhadap wartawan fotografer media cetak harian Kaltim Post, Rama Sihotang (26) berakhir damai. Hari ini, Senin (17/5/2021) keduanya menyambangi Mako Polsek Samarinda Ulu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Di depan Kapolsek Samarinda Ulu, AKP Arifin Zainal, Kanit Reskrim Iptu Fahrudi, Pembina PKL, H Hamka Betta atau biasa disebut H Pamme, dan para awak media, Asrul mengaku khilaf atas perbuatannya. “Saya ingin minta maaf kepada kepolisian, masyarakat Samarinda dan rekan-rekan wartawan. Saya berjanji tidak akan mengulanginya kembali, ya intinya saya khilaf,” ujar Asrul.

Selain itu, korban intimidasi yang merupakan fotografer harian Kaltim Post yang juga hadir, mengungkapkan bahwa hal itu hanya kesalahpahaman. “Kejadian seperti ini sebenarnya bukan yang pertama kali buat saya. Jadi sudah biasa, tetapi mudahan ke depannya bisa jadi pelajaran buat saya maupun masyarakat lainnya,” kata Rama.

Diketahui, setelah dipertemukan di Mako Polsek Samarinda Ulu, Asrul dan Rama pun sepakat untuk berdamai dengan menandatangani perjanjian damai di atas materai Rp10.000. Dikabarkan sebelumnya seorang fotografer media cetak Kaltim Post menjadi korban intimidasi seorang oknum pedagang kaki lima (PKL) saat sedang menjalankan tugasnya, pada Minggu 16 Mei 2021. Oknum PKL itu melakukan aksi intimidasi sambil menggenggam kayu sepanjang setengah meter di tangan kirinya. Ia juga melontarkan kalimat bernada ancaman: "pecah kepalamu!". Kejadian itu direkam dan videonya viral di dunia maya.


Penulis: Bekti
Editor: Awan

Berita Lainnya