Kutai Timur
kominfo kutim kutim sangatta 
Milenial Hingga Lansia Kutim Telah Buktikan Vaksin Covid-19 Aman
SELASAR.CO, Sangatta - Pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dari tingkat bupati, wakil bupati, sekkab, serta kepala Forkopimda hingga wakil rakyat di DPRD, telah membuktikan, bahwa vaksin Covid-19 aman dan tidak menyebabkan efek ikutan.
Hal ini dibuktikan sejak Kutim mengadakan vaksinasi pertama kali pada Januari lalu, hingga kini tidak ada laporan apapun terkait dampak buruk dari vaksin.
“Jangan ragu untuk divaksin, kami juga sudah melaksanakan dan mengikutinya dan sampai hari ini kami sehat semua tidak terjadi apa-apa,” ajak Wabup Kasmidi Bulang saat meninjau pelaksanaan vaksinasi (7/6/2021).
Hal serupa juga telah dibuktikan oleh masyarakat Kutai Timur, dari kaum milenial, pengajar, hingga lansia. Mereka mengikuti program vaksinasi massal gagasan Kapolri melalui Polres Kutim di Gedung Serbaguna Bukit Pelangi, Pasar Induk Sangatta dan Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Sangatta Utara, dari tanggal 7 hingga 9 Juni 2021.
Berita Terkait
Mayoritas mengaku tidak merasakan sakit dan tidak terjadi gejala apapun setelah disuntik vaksin. Oleh sebab itu, mereka meminta agar masyarakat yang belum divaksin untuk segera mengikuti vaksinasi agar semua bisa aman.
Wulan (28) tahun yang keseharian bekerja di salah satu perusahaan di Sangatta, mengaku mendapat informasi adanya vaksinasi dari media. Setelah mendapat izin dari atasan, dirinya langsung menuju ke Pasar Induk Sangatta.
“Semua (masyarakat) bisa ikut vaksin supaya kita semua bisa aman, tidak sakit sama sekali. Setelah disuntik tidak ada keluhan dan gejala apa-apa,” tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan Naning seorang guru di SDN 05 Tongkonan Ranu Sangatta Utara, yang mendatangi lokasi vaksin bersama rekannya. Dirinya meyakini apa yang dilakukan oleh pemerintah merupakan hal terbaik untuk masyarakat.
“Kepada masyarakat, tidak perlu takut divaksin. Pemerintah telah menyiapkan vaksin, maka sebaiknya itu ditaati dengan mendatangi tempat-tempat vaksinasi yang telah disediakan. InsyaAllah pemerintah telah menyiapkan secara bertahap untuk yang lain. Jangan takut untuk akibat-akibat selanjutnya karena belum tentu terjadi,” ujar wanita bercadar itu.
Pengalaman serupa juga dialami oleh M Aprisantoso, warga Desa Singa Gembara RT 04 yang kini telah menginjak usia 61 tahun. Dirinya mengaku saat menunggu selama 30 menit pasca-disuntik vaksin tidak merasakan gejala apapun.
“Alhamdulillah baik-baik saja, tidak ada keluhan apa-apa. Keluarga nanti saya ajak. Saya dulu, setelah saya aman baru keluarga. InsyaAllah semua warga kami, mau saya ajak untuk ikut vaksin,” ucapnya dengan semangat.
Diketahui, dari target yang ditetapkan Pemerintah Pusat sebanyak 54 ribu warga Kutai Timur harus divaksin demi terbentuknya herd immunity, hingga kini baru 17 ribu warga yang telah tervaksin, atau setara dengan 31 persen.
Penulis: Gunawan
Editor: Awan