Kutai Timur

Dinas Pekerjaan Umum Kutim Kementerian PU Pelabuhan Kudungga 

Rasionalisasi Sebabkan Pembangunan Jalan ke Pelabuhan Belum Tuntas



Plt Kepala Dinas PU Kutim, Witono.
Plt Kepala Dinas PU Kutim, Witono.

SELASAR.CO, Sangatta – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutim mengaku belum tuntasnya pembangunan jalan menuju pelabuhan Kudungga Sangatta, disebabkan rasionalisasi anggaran. Terlebih, pembangunan jalan tersebut sebelumnya juga menggunakan anggaran dari APBN Kementerian PU.

“Jalan pelabuhan sepanjang 1.900 meter, memang  masuk proyek tahun jamak  pada periode pemerintahan lalu, tapi tindak tuntas pekerjaannya. Sebab, ada rasionalisasi anggaran, sehingga anggaran juga dipotong. Selain itu, karena status pelabuhan saat itu  pelabuhan pengumpul, karena itu kita usulkan ke Kementerian PU agar mereka yang kerjakan  jalan tersebut. Namun karena anggaran tidak ada, sehingga  ada sisa pekerjaan yang belum tuntas sekitar 700 meter,” jelas Plt Kepala Dinas PU Kutim, Witono, beberapa waktu lalu.

Namun, jika nantinya pelabuhan tersebut sudah  bisa beroperasi, maka pihaknya memastikan akan bisa mengerjakannya paling tidak satu jalur, agar bisa berfungsi. “Bisa dikerjakan satu jalur, karena memang jalan itu juga belum ramai, sambil menunggu anggaran pusat untuk melanjutkan proyeknya. PU bisa kerjakan, kapan saja, karena perencanaanya memang sudah ada, tinggal dikerjakan,” terangnya.

Pihaknya masih berharap agar Kementerian PU bisa kembali melanjutkan pembangunan jalan tersebut. “Tapi kalau memang nantinya tidak ada anggaran dari pusat, sementara pelabuhan sudah bisa dioperasikan, maka PU Kutim yang akan kerjakan,” katanya.

Terkait dengan kolaborasi dengan CSR dalam pengerjaan jalan tersebut,  Witono menjelaskan  pekerjaannya berbeda. Menurut dia, yang akan dikerjakan CSR adalah jalan dalam kawasan pelabuhan, juga sekitar 700 meter. Sementara  PU, itu jalan masuk menuju pelabuhan.

“Kami juga tidak ingin kerja kolaborasi di lokasi yang sama, tapi kerja terpisah, agar jelas pertanggungjawabannya,” kata Witono.

Adapun dana yang dibutuhkan untuk melanjutkan pekerjaan tersebut, untuk satu jalur termasuk  paritnya, adalah sekitar Rp15 miliar.

Sekadar diketahui, jalan tersebut masuk proyek tahun jamak dengan nilai kontrak sekitar Rp58 miliar. Namun dari panjang jalan sekitar 1.900 meter, yang selesai hanya 1.200 meter, karena anggaran dipotong rasionaliasi.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya