Kutai Kartanegara

Tewas Terbakar  ditemukan tewas Kebakaran di Kukar kebakaran 

Kakek Sebatang Kara di Tenggarong Tewas Terbakar di Dalam Pondok



Tim Inafis Polres Kukar saat olah TKP.
Tim Inafis Polres Kukar saat olah TKP.

SELASAR.CO, Tenggarong - Sebuah pondok kayu berukuran 3x3 di Jalan Mekar Sari RT 24 Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong, terbakar pada Minggu (19/9/2021) malam. Nahasnya, dalam peristiwa itu, seorang kakek berinisial J (80) masih berada di dalam pondok tersebut. Ia pun ditemukan dalam keadaan terpanggang dengan posisi terlentang.

"Kita temukan di dalam TKP satu sosok korban, dengan kondisi terbakar sudah hampir hangus. Namun, masih terlihat berwujud," ujar Kaur Inafis Satreskrim Polres Kutai Kartanegara (Kukar), Aiptu Dian Heri Wahyudi.

Bagian kulit korban juga sudah tidak ada lagi dan hanya menyisakan bagian daging dalam. Kulit kepala bagian atas juga sudah tidak ada lagi. "Sudah terlihat tenggkorak hingga kepala belakang. Tangan kanan dan kiri juga terlepas dari sendi tulang," katanya.

Menurut informasi yang didapatkan dari warga setempat yang juga sebagai saksi, bahwa korban hanya tinggal sebatang kara di pondok tersebut. Korban juga sedang menderita penyakit stroke. Kaki korban juga sudah tidak bisa digerakkan lagi. Namun, tangannya masih bisa berfungsi.

"Informasinya kalau sudah kumat marahnya sering melempar benda-benda di sekitarnya. Kalau sudah mengalami tekanan atau depresi dia melempar benda-benda yang ada di sekitarnya," terang Aiptu Dian.

Korban juga biasanya sering dirawat oleh saksi tersebut. Seperti memandikan serta memberi makan korban. Selain itu, saksi juga sering menyalakan obat nyamuk setelah selesai mengurus korban.

"Infonya, tadi obat nyamuk dinyalakan itu ada dua biji, ditaruh di atas botol air mineral, setelah itu ditinggal," sebut Dian.

Berdasarkan dari hasil olah TKP, ditemukan sebuah bantal yang biasa digunakan korban untuk berbaring. Bantal itu posisinya tepat berada di sebelah obat nyamuk. Kemungkinan besar bantal tersebut telah tersentuh obat nyamuk yang sedang menyala. Sehingga menyebabkan terjadinya kebakaran. Dijelaskannya juga, bahwa memang proses terbakarnya tidak secepat seperti korsleting listrik, karena obat nyamuk sifatnya bara. Tetapi apa bila bara itu terkumpul, maka akan memicu api.

"Bantal busa penjalarannya sangat lambat, tapi setelah bara banyak, dia tinggal memicu api dari udara. Memang dalam waktu yang tidak instan," jelasnya.

Disebutkannya juga, kemungkinan besar pada saat peristiwa kebakaran itu terjadi, korban tidak bisa melarikan diri. Penyakit stroke membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa. Kemudian posisi pondok korban dengan rumah warga juga berjauhan. Jadi walaupun ada teriakan meminta tolong, tak ada yang mendengarnya.

"Untuk saat ini jenazah masih berada di rumah sakit. Karena kita harus cek TKP dengan teliti dulu, baru nanti arahnya kemana. Apakah otopsi atau tidak, makanya kita cek dulu di TKP," tutup Dian.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya