Pariwara
BPCB Kaltim  Jelajah Cagar Budaya Kemendikbudristek  Jelajah Pesona Cagar Budaya Inspirasi Generasi Muda Wisata Kaltim Wisata Anggana Wisata Sangasanga 
BPCB Kaltim Jelajah Cagar Budaya di Anggana dan Sangasanga
SELASAR.CO, Samarinda - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kalimantan Timur, melakukan kegiatan kunjungan ke Kecamatan Anggana dan Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, dalam rangka Jelajah Pesona Cagar Budaya Inspirasi Generasi Muda.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama 2 hari dimulai dari tanggal 11-12 Oktober 2021 tersebut, diikuti langsung oleh perwakilan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Samarinda bersama guru pendamping, perwakilan Masyarakat Sejarawan Indonesia, Komunitas Sejarah, serta perwakilan dari mahasiswa dan dosen Universitas Mulawarman.
Perjalanan dimulai pukul 09.00 Wita dari dermaga Pasar Pagi. Sebanyak 73 peserta rombongan bertolak dari Samarinda menuju Kecamatan Anggana melewati jalur sungai Mahakam menggunakan kapal wisata Pesut Etam. Setelah menempuh 1 jam perjalanan, kapal pun akhirnya tiba di dermaga Anggana pada pukul 11.00 Wita. Rombongan yang hadir disambut meriah oleh warga beserta Camat Anggana dengan tarian dan nyanyian khas daerah Kutai Lama.
Setelah mendapat sambutan, peserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju ke situs Cagar Budaya sebuah pemakaman Raja Mahkota Islam, Aji Dilanggar, dan Tuan Tunggang Parangan yang beralamatkan di Jalan Mahkota, Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana.
Berita Terkait
Usai dari Anggana, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju ke Kecamatan Sangasanga. Dalam perjalanan yang ditempuh kurang lebih 2 jam, para peserta siswa dan mahasiswa setiap masing-masing kelompok diminta untuk melakukan diskusi dan presentasi di atas kapal terkait Cagar Budaya di Kalimantan Timur.
Dalam 1 hari kegiatan di Sangasanga, para peserta rombongan melakukan eksplorasi ke tempat situs bersejarah peninggalan zaman penjajahan Belanda dan Jepang seperti kantor pos yang dibangun pada saat jaman kolonial, monumen tugu mesin pompa minyak, Museum Perjuangan Merah Putih, bekas penjara ulin yang digunakan pada masa Pemerintahan Belanda, Sandisa Sangasanga, serta Situs Gunung Selendang atau Kubur Tajau.
Saat ditemui, Kepala BPCB Kaltim, Muslimin AR Effendy, menjelaskan bahwa ke depan pihaknya akan memperluas jangkauan objek cagar budaya yang akan dikunjungi. "Tahun depan kami akan coba lagi dengan mengundang beberapa peserta terbaik. Objek yang dikunjungi lebih menarik lagi seperti dari Samarinda ke Tenggarong dan apabila memungkinkan kita akan susuri hingga Muara Kaman," ujar Muslimin.
"Kenapa saat ini kita pilih Sangasanga. Disamping riwayat sejarahnya yang cukup panjang dan juga Sangasanga ialah daerah pertama di Kalimantan yang diekploitasi oleh Pemerintahan Hindia Belanda. Itu daya tariknya," sambungnya.
Selain itu, Anggota Asosiasi Guru Sejarah Indonesia, Etty Wahyunani mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan jelajah Cagar Budaya yang diadakan oleh BPCB ke Sangasanga terkait eksplorasi sumber daya alam minyak adalah sebuah pengetahuan yang sangat luar biasa. Dirinya menjelaskan dari kegiatan industri tersebut banyak terlahir banyaknya peristiwa-peristiwa, salah satunya seperti masyarakat Sangasanga yang harus mempertahankan wilayahnya dari Kolonial Belanda.
"Dalam kegiatan ini kita bisa mengetahui peristiwa-peristiwa heroik yang menumbuhkan dan menebalkan rasa nasionalisme dalam pesan Sangasanga. Semoga dengan perjalanan ini guru dan siswa dapat menguatkan kebudayaan yang ada di Kalimantan Timur untuk Indonesia," tutup Etty.
Penulis: Bekti
Editor: Awan