Kuliner

Keripik Pisang Khas Samarinda UMKM UMKM Samarinda  Telkom Telkom Samarinda Keripik Pisang 

Penjual Keripik Pisang Khas Samarinda Ini Raup Omzet Rp15 Juta Per Hari



SELASAR.CO, Samarinda - Pisang adalah jenis buah non-musiman yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Pisang sendiri digemari oleh khalayak masyarakat karena rasanya yang manis dan lezat. Selain dimakan langsung, umumnya masyarakat Indonesia mengolah buah pisang dengan berbagai macam cara, namun olahan keripik pisang menjadi salah satu yang paling digemari.

Merek dagang dari salah satu UMKM lokal Samarinda yaitu Keripik Pisang Srikandi, juga telah lama menjadi salah satu makanan khas dan buah tangan para pelancong yang datang ke Kota Tepian. Jika dilihat sekilas, mungkin banyak orang mengira keripik pisang Srikandi tak ada bedanya dengan makanan serupa yang banyak dijual di pasaran. Akan tetapi, anggapan tersebut pasti akan luntur bila kita sudah mencoba sendiri keripik yang dibuat oleh Sri Ruthmiati ini. Dibanding keripik pisang sejenis, kudapan ini punya rasa dan tekstur yang khas.

“Beda produk saya dengan orang lain adalah dalam proses pembuatannya. Produksi sale pisang kami misalnya, dibuat dengan diasapi. Ini berbeda dengan cara pembuatan sale pisang biasa yang umumnya dijemur atau hanya dimasukkan ke dalam oven,” kata Sri melalui pertemuan virtual beberapa waktu lalu.

Setiap hari Sri memproduksi keripik pisang dan berbagai cemilan lainnya di Jalan Suryanata, Gang Saka, Bukit Pinang, Samarinda. Bersama 13 karyawan yang seluruhnya wanita, Sri mengolah makanan ringan ini untuk kemudian dipasarkan mengandalkan tenaga para penjual tangan kedua (reseller).

Sri tak pernah menyangka bisa memperoleh pendapatan tetap dari hobinya memasak. Dia bercerita, awalnya produksi keripik pisang dia lakukan hanya untuk kebutuhan pribadi dan sebagai kegiatan pengisi waktu luang. Akan tetapi, semua itu berubah sejak 2014 lalu.
Berkat dorongan suaminya, Sri akhirnya mulai memproduksi keripik pisang untuk dipasarkan ke tetangga, kerabat, dan teman-temannya. Awalnya, Sri mengandalkan cara konvensional untuk membuat produknya dikenal masyarakat. Hampir setiap hari dia berkeliling menjajakan keripik pisang, dan menitipkan dagangannya ke banyak warung di kawasan Samarinda dan Balikpapan.

Lambat laun, kerja keras Sri membuahkan hasil. Produknya mulai diminati masyarakat. Akhirnya, tawaran reseller pun banyak dia terima. Mengandalkan bantuan reseller, produk keripik pisang Srikandi makin mudah ditemui di toko, minimarket, serta pusat oleh-oleh di Kalimantan Timur. “Supaya produknya bisa berkembang, saya menggandeng berbagai kalangan untuk memasarkannya,” kata Sri. “Sekarang ada reseller yang tiap harinya minta dipasok seribu bungkus keripik berbagai jenis,” tambahnya.

Berkat kehadiran para reseller, keripik Srikandi bisa dikenal oleh masyarakat di luar Kalimantan Timur. Hal ini bisa terjadi karena banyak reseller yang menjual kembali di lokapasar (marketplace) serta media sosial.
“Pemasaran secara digital biarlah dipegang oleh anak-anak muda. Saya cukup fokus diproduksi,” kata Sri.

Pemasaran hybrid yang dilakukan para reseller itu berbuah manis. Bayangkan, kini dalam sehari Sri bisa mengantongi omzet minimal Rp15 juta. Pendapatan ini berasal dari penjualan rata-rata keripik seharga Rp15 ribu melalui reseller di berbagai tempat.
Selain karena peran reseller dan adopsi teknologi digital dalam pemasaran produknya, usaha Sri juga bisa berkembang berkat bantuan yang diberikan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Sri mengaku semangatnya menjalani usaha semakin meningkat sejak Telkom Witel Samarinda rutin memberikan dukungan.

Sri mengaku bantuan permodalan dari Telkom ia gunakan untuk membeli peralatan kerja agar bisa meningkatkan produksi dan diferensiasi produk. Selain itu, dia juga merasa terbantu karena Telkom membantunya memiliki izin usaha. Kini, usaha Sri telah mengantongi SPP-PIRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga), sehingga ia bisa lebih mudah memasarkan produknya ke berbagai kalangan.
Usaha keripik pisang Srikandi dikenal kini sebagai salah satu UMKM percontohan di Kalimantan Timur. Predikat ini disematkan ke UMKM tersebut karena Sri berhasil membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih oleh siapapun, asalkan mau berinovasi dan mengedepankan kolaborasi untuk maju.
Ke depannya, Sri bertekad terus mengembangkan usahanya dan mendukung kreativitas para reseller. Dia yakin, melalui pemasaran secara digital yang banyak dilakukan reseller, usahanya bisa semakin besar dan naik kelas nantinya.

Penulis: Redaksi Selasar
Editor: Awan

Berita Lainnya