Utama

Pasutri Samarinda Liburan Saat Positif Covid Liburan Liburan ke Malang Jalan-Jalan Saat Positif Covid Kasus Covid-19 

Pasutri Samarinda yang Viral Liburan Saat Positif Covid Dipanggil Polisi



Pengendara sepeda melintas di depan mural sosialisasi COVID-19 saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di jalan Sudimoro, Malang, Jawa Timur.
Pengendara sepeda melintas di depan mural sosialisasi COVID-19 saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di jalan Sudimoro, Malang, Jawa Timur.

SELASAR.CO, Samarinda - Pasangan suami-istri (pasutri) ini membuat heboh. Sang suami mengunggah sebuah foto jalan-jalan mereka ke Malang dan Kota Batu, dengan pengakuan bahwa mereka positif COVID-19.

"Batal ke bali karna mo nyebrang feri ketapang gili malah positif covid19 akhirnya keliling batu-malang dan sekitarnya ternyata banyak destinasi belum dikunjungi

Om imron kali ini ringan gejalanya, mungkin karna alumni delta sebelumnya jd hampir tak terasa, gejalanya tenggorokan guatel agak sakit spt radang, badan sumer dan bersin2 suedikit, yah seperti divaksin moderna lah tapi jalan2 jalan terooss

Next time bali lah

Ditoko lailai lailai panggil aku si ......." tulis caption yang menyertai foto tersebut. 

Adanya unggahan yang viral itu membuat Satgas Kota Malang meradang. Satgas kemudian mendatangi pusat perbelanjaan yang dituju pasutri itu. Di sana, Satgas melakukan tracing. Tracing dilakukan dengan melakukan testing massal yakni mengetes antigen 30 orang yang beraktivitas di dalamnya. Hasilnya, 1 orang positif antigen.

Satgas COVID-19 bergerak cepat merespons postingan sepasang suami istri positif COVID-19 jalan-jalan ke Kota Malang. Keberadaan mereka tengah dilacak. 

Polisi pun berhasil mengidentifikasi pasutri yang mengaku positif COVID-19 kemudian jalan-jalan di Malang dan Kota Batu. Penyelidikan mengungkap mereka adalah warga Kalimantan Timur. Polres Malang diketahui sudah melayangkan undangan klarifikasi bagi pasutri yang mengaku positif COVID-19 yang jalan-jalan ke Malang dan Kota Batu tersebut. Undangan klarifikasi itu juga melibatkan Polres Samarinda.

Kabar adanya surat pemanggilan pasutri tersebut dibenarkan oleh Kasubbag Humas Polresta Samarinda, AKP Annisa Prastiwi. Kepada Selasar, dirinya menyebut bawah surat pemanggilan tersebut sudah dikirim kepada yang bersangkutan pada hari ini, Selasa (8/2/2022).

“Surat pemanggilan dari Polres Malang itu sudah kami serahkan kepada yang bersangkutan, kami serahkan hari ini,” ujar AKP Annisa saat dihubungi via telepon.

Namun dirinya menjelaskan bahwa dalam kasus ini Polres Samarinda hanya bertugas untuk penyampaian surat panggilan tersebut, sementara kasusnya masih ditangani oleh Polres Malang.

“Polres Samarinda hanya membantu untuk memberikan surat panggilan dari Polres Malang. Jadi bukan ditangani di sini, ditanganinya tetap di Polres Malang. Kami hanya membantu menyalurkan surat itu saja,” tegasnya.

Dirinya pun menyebut bahwa saat ini pasutri tersebut sudah berada di Samarinda. Saat tiba di Kaltim, diketahui keduanya dinyatakan negatif Covid-19. “Sebelum dia balik ke Samarinda kemarin, statusnya sudah negatif Covid-19,” tegasnya.


BUAT PERMINTAAN MAAF DI MEDIA SOSIAL

Usai postingannya viral di media sosial, sebuah akun yang diduga milik suami dari pasangan suami istri tersebut mengunggah ucapan permohonan maaf kepada masyarakat khususnya di kota Malang. Dikutip dari akun instagram @luckyre** dirinya menyebut bahwa sebenarnya tidak semua keluarganya positif Covid-19 saat itu, namun hanya sang istri dan putrinya yang dinyatakan positif. Sementara dirinya dan anak laki-lakinya dinyatakan negatif Covid-19. Berikut isi klarifikasi lengkap yang diunggah dalam akun tersebut:

“Disini saya Re** Fa** Adr*** dan keluarga memohon maaf sebesar-besarnya kepada semua masyarakat Indonesia dan khususnya masyarakat kota batu dan Malang dengan viralnya postingan saya tertanggal 27 Januari 2022 dan viral tanggal 6 Februari 2022.

Pada awalnya kami sekeluarga mengajukan cuti awal tahun untuk berobat ke Jogja karena saya menderita ginekomastia atau tumor payudara. Mengingat waktu yang senggang dan kondisi tidak ramai orang liburan dan dianggap sepi perjalanan dimulai dari Samarinda ke Jakarta kami sekeluarga sudah antigen dan PCR dalam kondisi negatif, istri dan anak-anak berangkat lebih dulu tanggal 16 Januari 2022 dan saya menyusul begitu saya sampai di Jakarta tanggal 19 Januari 2022, kami melanjutkan perjalanan darat untuk berobat di Jogjakarta dan keliling Jogja dan sekitarnya kondisi juga belum ada gejala apa-apa, tanggal 22 Januari 2022 kami mulai merasakan tenggorokan gatal tapi kami tetap melanjutkan perjalanan ke Malang dan menginap di Batu setelah keliling di Batu dan Malang kami berniat untuk melanjutkan perjalanan darat ke Bali.

Lalu kami melakukan suap sebagai syarat kapal feri, di situ hasilnya keluar, saya dan kedua anak saya hasilnya negatif tetapi istri saya positif, jujur saya kaget kok bisa positif mengingat gejala yang hampir tidak ada, di sini istri saya juga korban tertular kofit yang tidak tahu tertular kapan dan di mana dan tentu saya kecewa tapi jujur karena waktu keluarga yang sukar dicari dan biaya yang cukup besar dikeluarkan dan demi membahagiakan keluarga akhirnya kami tetap melanjutkan perjalanan di batu dan Malang sehingga tanggal 27 Januari kami mampir di toko oleh-oleh yang terkenal paling enak di Malang untuk membeli oleh-oleh dan melanjutkan perjalanan darat kembali ke Jakarta dan Cilegon.

Karena penasaran sesampainya di Jakarta tanggal 28 Februari 2022 kami squad antigen dan PCR hasilnya saya dan putra saya negatif namun istri dan putri saya positif dan melakukan karantina mandiri di rumah mertua hingga akhirnya pulang ke Samarinda tanggal 1 Februari 2022 dengan hasil swab negatif begitu sampai di Samarinda kami berinisiatif untuk isi ulang tanggal 2 Februari 2022 sebagai syarat masuk kerja dan anak sekolah dan hasil negatif covid 19.

Sekali lagi saya dan keluarga mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada netizen dan masyarakat yang merasa diresahkan dengan postingan saya, sebenarnya bukan sekeluarga yang positif tapi hanya istri dan putri saya padahal kami sudah menjalankan proses namun Mungkin memang resiko melakukan perjalanan dapat terpapar covid dari mana saja” tulis pemilik akun dalam klasifikasinya.

Tim redaksi Selasar sudah mencoba menghubungi pemilik akun untuk wawancara langsung terkait kasus ini. Namun hingga berita ini ditayangkan belum ada jawaban dari yang bersangkutan.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya