Kutai Kartanegara

Ibadah Haji Peserta Haji Haji Tahun 2022 Keberangkatan Haji Menabung untuk Berangkat Haji 

Hasil Menabung 25 Tahun, Nenek Penjual Sayur di Tenggarong Ini Akhirnya Bisa Naik Haji



Menabung selama 25 tahun dari hasil berjualan sayur, Aisyah dikabarkan akan berangkat ibadah haji tahun ini.
Menabung selama 25 tahun dari hasil berjualan sayur, Aisyah dikabarkan akan berangkat ibadah haji tahun ini.

SELASAR.CO, Tenggarong - Menginjakan kaki di tanah suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji, menjadi impian bagi seluruh umat muslim. Namun tak semua umat muslim khususnya di Indonesia mempunyai kemampuan finansial yang cukup, untuk membayar biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa menjalankan rukun Islam ke-5 itu. 

Namun sebuah kisah inspiratif datang dari seorang pedagang sayur keliling di Tenggarong, Kukar. Aisyah namanya. Usai menabung selama 25 tahun, wanita yang kini telah berusia 53 tahun ini akan segera menunaikan mimpinya untuk berhaji di tahun ini. Kepada media ini, Aisyah berkisah bahwa dana yang ia gunakan adalah tabungan hasil penjualan sayur yang ia sisihkan setiap harinya. Dana yang ia tabung per harinya pun tak terbilang besar, yaitu berkisar Rp5.000 hingga Rp10.000.

"Nabung Rp5.000 sampai Rp10.000. Uangnya masukan di kaleng mulai tahun 1995," ungkap Aisyah.

Semenjak tahun 1996, wanita kelahiran 1969 ini sudah menjadi tukang sayur keliling di Tenggarong. Sayur dagangannya itu ia bawa dengan menggunakan sepeda ontel yang sudah di modifikasi. Dua sisi kiri dan kanan bagian belakang sepeda dibuatkan tempat seperti keranjang berbentuk segi empat untuk memuat sayur dagangannya. Bermacam sayur yang ia jual, mulai dari bayam, tomat, kangkung, sawi, hingga cabe. Sayur tersebut pun merupakan hasil panen dari tanamannya sendiri.

"Menanam (sayur) seadanya aja untuk dijual. Tanahnya (untuk menanam sayur) numpang sama orang," kata Aisyah.

Membuatnya berjualan sayur pada tahun 1996 itu lantaran harus memenuhi tanggung jawabnya sebagai orang tua. Sebab, di tahun itu suaminya telah meninggal dunia karena sakit dan ada dua orang anak perempuan yang masih kecil harus dihidupinya. Meskipun harus memenuhi kebutuhan rumah setiap hari, ia tetap menyempatkan untuk menabung demi mencapai impiannya menuju tanah suci Makkah.

"Liat orang naik haji itu menangis, saya juga ingin naik haji. Jadi memang sudah diniatkan untuk berangkat haji," ujarnya.

Mendengar informasi dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kukar, bahwa ia akan berangkat ke tanah suci Makkah, tepatnya tanggal (29/6/2020 mendatang. Kabar keberangkatan haji itu pun membuatnya merasa lega dan senang. Karena impian yang sudah berpuluh-puluh tahun itu pun akhirnya tercapai.

"Sejak bulan Januari sudah dikabari bisa berangkat haji. Sudah ikut manasik dan vaksin juga," tuturnya.

Dirinya pun mengaku sempat merasa sedih, lantaran impiannya itu sempat tertunda selama dua tahun, akibat wabah pandemi Covid-19. Kala itu, Pemerintah Arab Saudi juga mengeluarkan kebijakan untuk menutup akses jamaah haji masuk ke negaranya. Seharusnya, pada tahun 2020 ia sudah dijadwalkan untuk berangkat menunaikan ibadah haji di tanah suci Makkah.

"Tapi sekarang Alhamdulillah senang sekali tahun ini bisa berangkat. Semangat saya pokoknya," pungkasnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Yoghy Irfan

Berita Lainnya