Kutai Timur
Diskominfo Kutim Blank Spot Base Transceiver Station Jaringan 4G 
Diskominfo Kutim Gandeng Provider Atasi Blank Spot, Lewat program 3435 non Tertinggal, Terdepan dan Terluar
SELASAR.CO, Sangatta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Dinas Komunikasi, Informatika Persandian dan Statisitik (Diskominfo Perstik) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) di Tahun 2022 ini terus mengupayakan untuk menuntaskan beberapa wilayah blank Spot di Kutai Timur.
Rencanannya di tahun 2022 ini ada 56 lokasi yang akan dilakukan kegiatan peningkatan jaringan maupun pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G melalui program Pembangunan Desa 3435 non 3 T (tertinggal, terdepan dan terluar) untuk mengatasi Blank Spot. Karena itu, pada Selasa (19/7/2022) Diskominfo Perstik menggelar rapat perdana dengan sejumlah provider selaku pelaksana kegiatan dilapangan.
“Jadi nanti ada 56 lokasi kegiatan, jadi nanti kegiatannya ada yang membangun BTS dan ada juga peningkatan jaringan. Jadi yang sudah ada towernya, jaringannya tinggal ditingkatkan dan yang belum akan dilakukan pembangunan BTS,” Ucap Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang
Usai mengikuti rapat dengan Provider Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang mengharapkan agar program Pembangunan Desa 3435 non 3 T (tertinggal, terdepan dan terluar) di 56 lokasi itu, bisa diselesaikan di Tahun 2022 ini, sehingga kedepan bisa dilakukan di titik lainnya.
Berita Terkait
“Memang dari 56 kegiatan itu, masih ada beberapa wilayah kita yang masih Blank Spot, sekitar kurang lebih 20 titik di seluruh wilayah Kabupaten Kutai Timur,” Kata Kasmidi Bulang kepada sejumlah awak media
Diakuinya, dari 20 titik wilayah yang masih blank spot tersebut, sebenarnya sudah di usulkan ke Kementrian Pusat. “Sudah di usulkan dari kemarin-kemarin cuman turunnya dari Kementrian, kita nga tahu kenapa yang sudah ada masih jadi program. Tapi tidak apa-apa, tadi saya tegaskan bahwa tugas kita pemerintah daerah mengawal tugas pemerintah pusat ini yang di laksanakan oleh sejumlah provider di lapangan,” Ucapnya
Karena itu, menurut Kasmidi Bulang jika nantinya di 56 kegiatan itu terdapat masalah, semisal masuk kedalam wilayah adat atau lainnya, maka hal itu harus disampaikan ke Pemerintah. “Sampaikan ke kami nanti pendekatannya lewat camat atau Desa supaya program ini bisa berjalan,” terangnya
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika Persandian dan Statisitik (Diskominfo Perstik) Ery Mulyadi memastikan jika di 56 kegiatan program Pembangunan Desa 3435 non 3 T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) seluruhnya akan menggunakan jaringan generasi keempat dari teknologi telepon seluler atau 4G.
“Jadi itu nanti 4G semua, di program pembangunan Desa 3435 non 3 T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).” imbuhnya.
Penulis: Bonar
Editor: Awan