Ragam

Pertanian Presisi Kembangkan Pertanian Presisi  DPTPH Kaltim 

Kaltim Kembangkan Pertanian Presisi untuk Antisipasi Krisis Pangan



Plh Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim, Rini Susilawati.
Plh Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim, Rini Susilawati.

SELASAR.CO, Samarinda - Pemerintah Indonesia sedang giat menggalakkan pertanian presisi sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pertumbuhan ekonomi nasional. Pertanian presisi menggunakan teknologi informasi untuk membantu petani memahami keadaan lahan dan tanaman secara detail dan akurat, sehingga petani dapat melakukan tindakan yang lebih tepat sasaran dalam pengelolaan lahan dan tanaman mereka, meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengajak para pengembang start-up dan petani milenial untuk ikut terjun membantu memajukan pertanian Indonesia yang presisi. Mentan SYL menyatakan bahwa teknologi dan mekanisasi adalah bagian yang mengefektifkan gerakan tersebut. Hal ini diungkapkan Mentan SYL dalam keynote speech pada acara Agrinnovation Conference di Jakarta pada tanggal 15 Maret 2023.

Di Kalimantan Timur, 1.411 orang petani milenial yang tersebar di sepuluh kabupaten/kota telah mengikuti dan mengimplementasikan teknologi pertanian presisi dengan berbagai inovasi sesuai dengan karakter dan target sasaran. Plh Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim, Rini Susilawati, menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2022, pemerintah telah memfasilitasi berbagai kegiatan bimbingan teknis kepada para petani milenial, mulai dari pelatihan teknologi pertanian Smart Farming, pelatihan kewirausahaan, hingga pemasaran digital.

“Sejak 2022 lalu kita telah melaksanakan bimbingan teknis kepada petani milenial dengan berbagai tema. Alhamdulillah antusiasmenya tinggi. Tahun ini, kami akan gelar bimtek serupa dan harapannya dapat menjangkau peserta sesuai target yang diharapkan, ” tutur Rini saat dijumpai pada Selasa (27/03/23) diruang kerjanya.

Selain itu, DPTPH berharap bahwa pertanian dan produk olahan pangan di Kaltim dapat semakin meningkat produktivitasnya terutama untuk fokus produktivitas pertanian di tahun 2030 nanti. Pemerintah pun berharap Indeks Pertanaman dapat meningkat pula dengan memanfaatkan lahan eksisting yang ada sejalan dengan pemanfaatan berbagai teknologi budidaya yang terus maju.

Menurut Rini Susilawati, selaras dengan arahan Mentan terkait pertanian presisi tersebut, para petani muda di Kaltim sudah terliterasi terkait pertanian presisi. PR atau pekerjaan rumah utama di Kaltim justru strategi untuk meningkatkan kecintaan masyarakat pada produk-produk lokal. Rini pun berharap bentuk kecintaan masyarakat terhadap produk lokal dapat ditingkatkan lagi agar dapat lebih konsumtif lagi. Produk lokal Kaltim sendiri sudah memiliki kualitas baik, sudah bermerk dagang, berizin dan sehat, bahkan sudah ikut pameran baik skala lokal hingga global, jadi tinggal kecintaan masing-masing individu, dalam hal ini masyarakat sebagai bentuk dukungan.

 "Kita dorong pertanian dengan digital sistem, supaya petani kita dengan smartphone dapat dilatih untuk mengetahui kondisi kebutuhan konsumsi, masalah cuaca, artificial intelegent dan lainnya untuk mengembangkan pertanian presisi," ujar Mentan SYL.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya