Ragam

CO2eq  Program FCPF-CF  Sisa Penurunan Emisi Karbon  Isran Noor Penurunan Emisi Karbon   Fund Bank Dunia Bank Dunia Carbon Fund 

1 Juta Ton Penurunan Emisi Kaltim akan Dibayar oleh Carbon Fund Bank Dunia



SELASAR.CO, Samarinda - Setelah dua hari maraton pertemuan dengan pejabat World Bank (Bank Dunia), terdapat kabar gembira bagi Kalimantan Timur (Kaltim). Carbon Fund (World Bank) setuju untuk membayar 1 juta ton CO2e kelebihan penurunan emisi Kaltim dalam periode 2019-2020.

“Alhamdulillah sepakat, 1 juta ton CO2e kita akan dibayar oleh Carbon Fund, Bank Dunia,'" ujar Gubernur Isran Noor seperti yang disampaikan pada Minggu (14/5/2023).

Gubernur Isran Noor melakukan negosiasi selama dua hari berturut-turut di Kantor Pusat Bank Dunia di Washington DC. Pertemuan pertama dilakukan pada Selasa, 9 Mei 2023, setelah kedatangannya dari Sao Paolo, Brasil, dan berlangsung selama tiga jam hingga pukul 15.00 waktu AS. Sementara itu, pertemuan kedua dilanjutkan pada Rabu, 10 Mei 2023, dari pukul 09.00 hingga 14.00 waktu AS.

Gubernur menjelaskan bahwa kesepakatan ini akan meningkatkan pendapatan Kaltim melalui pembayaran berbasis kinerja (result based payment) atas penurunan emisi karbon di Kalimantan Timur.

Gubernur Isran Noor juga mengungkapkan bahwa Kepala Unit Manajemen Dana Perubahan Iklim Bank Dunia, Erwin De Nys, telah memastikan bahwa Carbon Fund akan membeli kelebihan penurunan emisi Kaltim sebesar 1 juta ton CO2e dari total 10 juta ton CO2e.

"Penentuan harga per ton CO2e akan ditentukan oleh tim negosiator Kaltim dan Pemerintah Indonesia bersama tim Bank Dunia setelah laporan penurunan emisi Kaltim pertama diterima oleh Carbon Fund dari auditor Bank Dunia,” tambah Isran.

Sebelumnya, Carbon Fund Bank Dunia telah menyetujui pembayaran penurunan emisi Kaltim sebesar 22 juta ton CO2e atau senilai USD 110 juta.

Berdasarkan laporan penurunan emisi pertama, Kaltim berhasil menurunkan emisi sebanyak 32 juta ton CO2e dari tahun 2019 hingga Desember 2020. Dengan adanya kelebihan penurunan emisi sekitar 10 juta ton CO2e, satu juta ton CO2e dari kelebihan tersebut akan dibeli oleh Carbon Fund dengan harga yang lebih tinggi daripada pembayaran pertama. Dengan demikian, Carbon Fund akan membayar kompensasi penurunan emisi Kaltim sebesar 23 juta ton CO2e.

Gubernur menyampaikan harapannya, "Kita patut bersyukur dengan kesepakatan ini dan berharap kelebihan penurunan emisi sekitar 9 juta ton CO2e juga dapat segera terbayarkan."

Dalam dua pertemuan tersebut, pejabat Bank Dunia seperti Erwin De Nys (Practice Manager), Andres Espejo (Fund Manager), Siet Meijer (Coordinator of the FCPF, FMT), Evanshainia Syiem (Carbon Finance Specialist), Julian Gonzalo Jimenez (Senior Carbon Finance Specialist), Markus Pohlmann (Senior Counsel) dan Fabiano De Andrade Correa (Senior Counsel) hadir dalam pertemuan. Selain itu juga turut hadir Christopher Sturgess (FCPF FMT), Erin Tressler (Private Sector Engagement Specialist, FCPF), Steven Baillie (Principal Financial Officer), Basak Odemis (Climate Finance Unit), Mitik Ayalew Zegeye (Climate Change Analyst) hingga Timila Dhakhwa (Climate Change Specialist).

Delegasi Kaltim sendiri dipimpin langsung Gubernur Isran Noor dan Staf Khusus Gubernur Kaltim untuk Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup Stepi Hakim. Hadir mendampingi Sekretaris Pribadi Gubernur Kaltim Lenny Syafarina dan Ajudan Gubernur Kukuh Prianggoro.

Pertemuan dilaksanakan di Kantor Pusat Bank Dunia, Washington DC secara offline dan online yang dihadiri juga oleh staf Bank Dunia yang berada di London (UK) dan Afrika Selatan.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya