Kutai Timur

Dinkes Kutim Insentif Dokter Spesialis Insentif Dokter   Dokter Spesialis RS Pratama 

Dinkes Kutim Usulkan Insentif Dokter Spesialis Rp 60 Sampai 70 Juta Perbulan



SELASAR.CO, Sangatta - Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengaku jika salah satu penyebab sulidnya mencari Tenaga Kesehatan khususnya Dokter Spesialis untuk Rumah Sakit (RS) Pratama di Kutim, karena Insentif yang di tawarkan Pemerintah masih terbilang rendah dengan daerah lain di Indonesia.

“Berkaca dari RS Pratama Sangkulirang selama 2 tahun terakhir ini dokter specialis itu agak susah dicari. Kita menganalisanya mungkin ini kerena tawaran kita lebih rendah dari daerah lain, kalau daerah lain itu Insentifnya ada yang Rp, 60 sampai Rp. 70 juta,” Kata Bahrani saat berlangsungnya rapat Koordinasi persiapan pengoperasian Rumah Sakit Pratama Muara Bengkal, Rabu (31/5/2023)

Sementara, di Peraturan Bupati (Perbub) Kutim Tahun 2019, besaran Insentif untuk tenaga honorer hanya sebesar Rp 40 juta. Karena itu, pihaknya berencana mengusulkan ada perubahan pemberian insentif tersebut, agar dokter-dokter spesialis lebih tertarik bertugas ke daerah terpencil.

"Kami usulkan sama seperti daerah lain Rp. 60 sampai 70 juta Perbulan, biar ada yang berminat melamar, terutama bagi Dokter Spesialis yang baru lulus, dengan besaran Honor itu, mungkin akan menjadi daya tarik mereka mau datang ke Kutim,” Ucapnya

Pasalnya menurut dr Bahrani, selama ini Kutim seolah-olah hanya menjadi tempat batu loncatan, lantaran setiap tahun selalu berganti-ganti, karena tenaga Dokter yang ada mendapatkan tawaran yang lebih menjanjikan di daerah lain.

“Karena beberapa tahun ini, tenaga dokter spesialis kita selalu berganti, jadi kaya batu loncatan aja kita, mungkin karena mereka mendapatkan tawaran di daerah lain dengan lebih baik, sehingga mereka lebih memilih pindah,” Terangnya

Menanggapi hal itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kutim Rizali Hadi mengaku jika dari sisi anggaran untuk tenaga honor Dokter Spesialis, tidak ada masalah sepanjang ada regulasinya. "Anggaran kita selalu siap, tapi harus ada perubahan di peraturan bupati biar bisa disamaratakan dengan wilayah lain," jawab Rizali Hadi.

Dirinya berharap Dinas Kesehatan untuk selalu intens berkomunikasi dengan pimpinan agar usulan kenaikan gaji dan insentif dokter spesialis bisa terlaksana. "Kalau kebutuhan seperti itu, kita harus sesuaikan agar para dokter mau ke Kutim, karena fasilitas untuk RS Muara Bengkal sudah lengkap," Tuturnya

Tak hanya itu, dirinya juga meminta BKSDM dan Dinkes Kutim untuk bersama-sama mencari aturan terkait hal itu, agar bisa menjadi daya tarik bagi tenaga Kesehatan untuk bekerja di Rumah Sakit Pratama Muara Bengkal, khususnya untuk mengisi tenaga yang masih banyak kosong.

“Tenaga Kesehatan yang baru terisi baru sebanyak 23 orang sementara kita perlu 141 orang. Ini bagaimana RS bisa beroperasi jika tenaganya kurang, kehadiran kita disini tentu semua punya peran masing-masing untuk dapat mewujudkan RS segera beroperasi,” Harapnya

Terlebih dari Pemerintah Pusat juga telah memberikan peringatan untuk kita agar segera mengopearsikan, karena tidak ada alasan kecauali berkaitan dengan tenaga dan anggaran, sementara dari sisi fasilitas sudah disiapkan.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya