Kutai Timur

Tolak UU Omnibuslaw  UU Omnibuslaw Ikatan Dokter Indonsia  Ikatan Bidang Indonesia Persatuan Perawat Indonesia 

Tolak UU Omnibuslaw Kesehatan, Dokter dan Nakes Ancam Mogok Nasional 14 Juni



SELASAR.CO, Sangatta - Lima organisasi profesi Kesehatan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada Kamis (8/6/2023) menyambangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP), terkait penolakan terhadap pembahasan Undang-undang Omnibuslaw Kesehatan yang saat ini dibahas di DPR-RI.

Kelima organisasi tersebut yakni Ikatan Dokter Indonsia (IDI), Ikatan Bidang Indonesia (IBI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Persatuan Perawat Indonesia, (PPNI) serta Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Selain organisasi profesi kesehatan, juga hadir Kepala Dinas Ksehatan  Dr bahrani Hasanal.

Dalam rapat yang dipimpin dr Novel Tyti Paembonan, didampingi Yan SPD serta M Amin, dengan dihadiri beberapa anggota DPRD Kutim ke lima organisasi tersebut senada mengatakan tidak ingin pembahasan tentang rancangan UU kesehatan Omnibuslaw tersebut dilanjutkan di DPR RI. Karena itu, jika pembasan masih dilanjutkan, lima organisasi kesehatan itu sepakat  akan melakukan mogok kerja pada 14 Juni bulan ini.

Setelah menyampaikan penolakan mereka atas pembasahan rancangan UU kesehatan di DPRD, maka kelima organisasi tersebut menyerahkan catatan penolakan mereka ke Ketua Komisi D DPRD Kutim Yan.

“Kami siap mengkomunikasikan persoalan ini pada anggota DPR RI. Kami akan antar langsung ke anggota DPR RI, khususnya Komisi IX. Sebab, setidaknya di komisi itu, juga kami ada anggota partai kami di sana, yang bisa kami ajak untuk diskusi, terkait dengan penolakan tersebut,” kata Novel dalam kesempatan itu,

Dikatakan, pihaknya akan membantu komunikasi penolakan ini sebagai wujud kepedulian DPRD atas apa yang menjadi kekhawatiran tenaga kesehatan  di Kutim, terkait dengan rancangan UU kesehatan yang baru tersebut.

“Saya sangat was-was, kalau saja organisasi kesehatan ini benar-benar akan mengadakan mogok pada 14 Juni nanti, maka akan menjadi catatan butuk bagi pelayanan kesehatan di seluruh negeri ini. Saya berharap, mudah-mudahan wakil rakyat di Senayan, benar- benar mengunakan hati nurani mereka, tanpa kepentingan tapi semata-mata bagaimana membangun, melayani  masyarakat di pelosok. Tapi berfikir bagaimana membangun bangsa ini berdiri diatas kaki sendiri untuk menyehatkan  masyarakat Indonesia.

Meskipun mengancam mogok, namun Ketua IDI Kutim dr Didit Tri Setyo Budi dalam kesempatan itu memastikan mogok yang akan dilakukan tidak akan secara total namun terbatas pada pelayanan yang masih bisa ditunda. Sementara pelayanan terhadap pasien yang memang dalam perawtan di rumah sakit, UGD, tentu akan tetap dilakukan.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya