Kutai Timur
Anak Usia Dini   Pendidikan anak usia dini Mentri Pendidikan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah  PAUD di Kutim 
Anak Usia Dini dan Kelas Awal SD Belum Wajib Harus Bisa Baca Tulis
SELASAR.CO, Sangatta - Pendidikan anak usia dini dan kelas awal sekolah dasar yang selama ini lebih berfokus pada penguasaan kemampuan membaca, menulis, dan menghitung atau calistung telah ditiadakan oleh Mentri Pendidikan Nadiem Makarim.
Pasalnya, kemampuan calistung bukan satu-satunya kemampuan dasar yang harus disiapkan di tahap awal pendidikan anak agar anak usia dini mampu berkembang menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Karena itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat menutup kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) TK Kemala Bhayangkari 09 menuturkan bahwa amanat dari kementerian setiap tahun ke tahun selalu berubah. Bahkan ada amanat terbaru yang menarik untuk anak didik masuk sekolah dari Kementerian Pendidikan. Terkait dengan keinginan bersama, agar anak segera bisa baca, tulis dan hitung (calistung) telah dihantikan.
“Ditegaskan dari kementerian untuk calistung anak-anak dari TK sampai kelas 1 dan 2 SD belum ada kewajiban bagi mereka supaya bisa baca, tulis dan berhitung,” kata Ardiansyah Sulaiman
Berita Terkait
Namun tak boleh salah terjemahankan, Ardiansyah menerangkan artinya guru haruslah menggunakan konsep menyenangkan. Yakni sistem proses mengajar menyenangkan anak-anak agar mudah menyerap ilmu yang ditransfer oleh guru-gurunya.
“Menyenangkan itu artinya pasti tidak ada pemaksaan, apabila konsep belajar itu anak-anak mampu mengembangkan kecerdasannya. Secara langsung ada yang cepat bisa membaca, menghitung dan juga ada yang cepat bisa menulis tapi jangan disama ratakan semua anak harus bisa,” urainya.
Pasalnya perkembangan anak itu berbeda-beda dari anak satu dengan yang lain. Di balik konsep ini saat mereka dijenjang kelas tiga SD, menurutnya, kurikulumnya pasti berubah. Maka dari itu guru-guru TK, SD kelas dan dua punya kewajiban menerapkan konsep menyenangkan itu.
“Berikan anak-anak ruang dang waktu untuk belajar dengan bermain dan terapkan sekolah sehat,” jelasnya.
Penulis: Bonar
Editor: Awan