Kutai Timur
Pembangunan MY Pembangunan Multi Years Pembangunan Infrastruktur di kutim 
Bupati Resmikan Awal Pembangunan MY Senilai Rp 204 Miliar
SELASAR.CO, Sangatta - Bupati Ardiansyah Sulaiman meresmikan awal pelaksanaan proyek Multi Years (MY) pembangunan infrastruktur untuk tiga kecamatan di pedalaman Kabupaten Kutai Timur dengan total nilai proyek dimaksud mencapai Rp 204,585 miliar.
Rincian untuk tiga proyek di tiga kecamatan tersebut adalah peningkatan Jalan Desa Ngayau – Jalan Poros Muara Ancalong sepanjang 9 kilometer senilai Rp 85,549 miliar, kemudian peningkatan Jalan Poros Kecamatan Long Mesangat sepanjang 6,7 kilometer sebesar Rp 64,209 miliar serta proyek peningkatan Jalan Poros Desa Benua Baru – Kecamatan Muara Bengkal sepanjang 6 kilometer senilai Rp 54.827 miliar.
Disela-sela peresmian, Ardiansyah menegaskan bahwa program peningkatan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik dan air bersih adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh pemerintah, dalam hal ini Pemkab Kutim. Artinya bukan sekadar program kerja.
“Merupakan kewajiban pemerintah menyediakan infrastruktur. Melalui ketersediaan infrastruktur yang memadai diharapkan akan memudahkan arus barang dan jasa, juga peningkatan pelayanan dasar lainnya seperti pendidikan dan kesehatan. Sehingga aktivitas warga jauh lebih mudah karena ditunjang tersedianya infrastruktur yang memadai,” ungkap Ardiansyah.
Berita Terkait
Bukan hanya itu, infrastruktur yang baik menjadi daya tarik dan insentif bagi kalangan investor untuk menanamkan modalnya. Dia berharap dengan peningkatan infrastruktur jalan di tiga kecamatan ini, masyarakat di Muara Bengkal, Muara Ancalong dan Long Mesangat semakin bergairah meningkatkan perekonomian. Sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya saing dan kesejahteraan masyarakat juga semakin baik.
Terkait pelaksanaan proyek di Kecamatan Muara Bengkal dan sekitarnya, Camat Muara Bengkal Norhadi mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kutim. Karena sudah mengakomodir keinginan masyarakat di tiga kecamatan.
“Masyarakat (Muara Bengkal) tidak lagi terkena debu saat musim kemarau dan becek saat hujan. Masyarakat jadi lebih sehat, berjualan juga lebih mudah. Khusus jalur (Desa) Ngayau ke Senambah dan Desa Mulupan sepanjang 32 kilometer secara bertahap kita usulkan. Sehingga semua desa di Muara Bengkal bisa terkoneksi dengan baik,” ujar Norhadi.
Penulis: Bonar
Editor: Awan