Ragam

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Timur  Dokumentasi Sejarah Arsip Covid-19 DPK Kaltim 

Mengapa Arsiparis Kaltim Perlu Melakukan Akuisisi Arsip Covid-19? Ini Alasannya!



SELASAR.CO, Samarinda - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 telah membawa dampak yang signifikan bagi berbagai aspek kehidupan, termasuk kependudukan. Menurut Risnawati, Arsiparis Ahli Madya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, dalam kurun waktu 2019-2021 terjadi penurunan drastis pada jumlah penduduk di Samarinda.

“Apakah menjadi korban Covid atau terjadi pengurangan pegawai sehingga mereka pulang kampung. Itu menjadi dua pernyataan. Oleh peneliti nanti diteliti mana dari dua ini yang menjadi dasar penurunan drastis ini,” ujar Risnawati dalam wawancara khusus dengan kami.

Risnawati menjelaskan bahwa sebagai lembaga kearsipan, pihaknya harus menyediakan bahan informasi yang akurat dan terpercaya tentang kondisi kependudukan di Samarinda selama pandemi Covid-19. Untuk itu, pihaknya akan melakukan akuisisi arsip Covid-19 dari berbagai sumber, baik pemerintah maupun swasta.

“Di akhir tahun ini kami sudah mendatangi kabupaten/kota. Karena mereka juga harus mengumpulkan data itu, kami berencana membuat naskah sumber arsip Covid-19 provinsi Kaltim. Target kami 2024-2025 kami akan melakukan akuisisi arsip yang ada di provinsi. Kemudian 2026 di triwulan ke tiga, kita sudah mengakuisisi data dan fisiknya tetap di kabupaten/kota, hal ini kemudian akan kami jadikan satu dan di input ke jaringan informasi kearsipan nasional (JIKN),” papar Risnawati.

Risnawati berharap bahwa dengan adanya akuisisi arsip Covid-19 ini, pihaknya dapat memberikan kontribusi yang positif bagi penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kependudukan. Ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga arsip-arsip penting yang berkaitan dengan pandemi Covid-19.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang atau merusak arsip-arsip yang berkaitan dengan Covid-19, seperti surat keterangan hasil tes, surat keterangan isolasi, surat keterangan vaksinasi, dan lain-lain. Arsip-arsip ini sangat penting untuk menjadi saksi sejarah dan bukti otentik tentang apa yang terjadi selama pandemi ini,” tutup Risnawati.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya