Ragam

HPI PPU Himpunan Pramuwisata Indonesia Dispar Kaltim 

HPI PPU Akan Mulai Lakukan Interkoneksi Wisata



Ketua HPI Kabupaten PPU, Agung Khisbullah (tengah) saat berkunjung ke titik nol IKN.
Ketua HPI Kabupaten PPU, Agung Khisbullah (tengah) saat berkunjung ke titik nol IKN.

SELASAR.CO, Penajam - Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, sedang merancang program interkoneksi wisata guna memudahkan wisatawan memilih paket perjalanan wisata.

Menurut Agung Khisbullah, saat ini Kabupaten PPU memiliki magnet yang berbeda daripada daerah lainnya. Hal itu pasca ditetapkannya perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang bernama Nusantara.

“Ada banyak objek wisata di PPU ini dan memiliki daya tarik tersendiri karena memang masing-masing memiliki keunikan, makanya kami sedang merancang untuk interkoneksinya demi pengembangan sektor pariwisata,” kata Agung Khisbullah.

Saat ini menurutnya, di Kabupaten PPU belum ada interkoneksi pariwisata yang mampu menyediakan paket perjalanan. Hal itu membuat pihaknya akan berupaya untuk memetakan berbagai objek maupun atraksi wisata yang kedepan siap dijual guna menarik wisatawan berkunjung.

Paket wisata yang telah dipetakan dan akan dilakukan interkoneksi antara lain mulai dari Kecamatan Penajam yang terdapat Pantai Sipakario di Kelurahan Nipah-Nipah, kemudian ekowisata mangrove yang terletak di Kelurahan Kampung Baru, dilanjutkan ke Pantai Saloloang hingga gusung di Kelurahan Kampung Baru.

Kemudian Goa Besiang di Desa Sesulu, Kecamatan Waru, yang terkenal dengan keunikan stalaktit dan stalagmit, bisa menjadi perjalanan berikutnya bagi wisatawan, lantas ada Waru Tua dengan wisata budaya dan objek yang menarik seperti susur sungai untuk kawasan pedalaman hingga keberadaan bekantan.

Selanjutnya berada di Kecamatan Babulu, antara lain ada Goa Tolu Liang di Desa Labangka yang juga eksotis dengan keindahan stalagtif dan stalagmitnya, termasuk adanya air terjun yang cukup tinggi di Kecamatan Sepaku, yakni Air Terjun Tembinus yang masuk dalam kawasan Hak Guna Usaha Hutan Tanaman Industri PT ITCHI.

“Untuk saat ini memang tidak banyak yang bisa kami lakukan karena jumlah pengunjung wisatanya sangat terbatas akibat pandemi, namun untuk memetakan potensi pengembangan wisata terus kami lakukan agar tahun depan kami lebih siap, termasuk siap menyambut pindahnya ibu kota negara dari Jakarta ke sini,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya